REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas U-19 Indonesia mendapat banyak kritikan atas performa buruk di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014. Bahkan, tak sedikit yang berbau cacian lantaran Evan Dimas dkk. selalu menelan kekalahan pada dua laga terakhir.
Mantan striker tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, berpesan kepada para suporter untuk tetap memberikan dukungan. Sebagai mantan pemain, Kurniawan mengaku memahami betul dengan apa yang dirasakan para pemain Timnas U-19.
"Di saat tim kalah, dukungan suporter lah yang membuat para pemain tetap semangat berjuang. Jangan pernah berhenti mendukung Timnas U-19," kata Kurniawan dalam acara "Gerakan Ayo! Indonesia Bisa" yang diselenggarakan Clear di FX Lifestyle Center, Jakarta, Kamis (14/8) siang.
Senior Brand Manager Clear, Johan Lie, mengatakan program "Gerakan Ayo! Bisa" meruapakan wujud komitmen Clear dalam mendukung kemajuan olahraga Indonesia, khususnya sepak bola.
Salah satu bentuk dukungan tersebut bisa dilakukan suporter dengan mengakses situs www.Ayoindonesiabisa.com dengan meng-klik "Dukung Kami" sebagai bentuk simbolik dukungan.
Nantinya, setiap pengakses situs tersebut akan dipampang fotonya ke dalam bentuk kolase foto raksasa bertuliskan "Ayo!Indonesia Bisa" yang akan dipampang di Stadion tempat timnas U-19 bertanding di Myanmar.
"Kami paham bahwa kali ini Timnas U-19 harus bertandang di negara orang. Agar tidak merasa berjuang sendirian, maka kami membuat sebuah banner foto raksasa yang berisikan wajah-wajah pendukung timnas U-19," ucap Johan Lie.
Selain itu, Johan Lie juga mengajak para suporter untuk memakain gelang "Ayo! Indonesia Bisa" yang bisa didapat dalam setiap pembelian shampoo Clear berkemasan khusus.
Pasukan Indra Sjafri memang tengah membutuhkan suntikan moril dari para suporter. Apalagi, Timnas U-19 yang biasanya tampil memukau dan menjadi pujaan, kini terpuruk setelah gagal memetik kemenangan dari tiga laga yang dilakoni di HBT.
Timnas U-19 hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Malaysia U-21, dan kalah 1-3 ketika berhadapan dengan Brunei Darussalam U-21 dan Vietnam U-19. Kurniawan menganggap timnas U-19 seolah menjadi cahaya di balik gelapnya prestasi persebakbolaan Indonesia.
"Saya adalah generasi gagal. Dan melihat timnas U-19, saya menganggap mereka merupakan generasi emas yang bisa menjadi tulang punggung untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia," ungkap dia.