REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Pelita Bandung Raya Dejan Antonic menangis seusai anak-anak asuhnya ditahan imbang 1-1 oleh Persija Jakarta dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion GBK, Kamis (14/8) malam.
Dejan menangis bukan semata lantaran skor pertandingan, melainkan karena merasa sepak bola Indonesia begitu kejam. Terlalu banyak kecurangan dalam pertandingan. PBR lebih dulu unggul pada menit ke-66 lewat gol sundulan Bambang Pamungkas.
Persija yang tampil di bawah performa, kesulitan menembus solidnya barisan pertahanan PBR. Kemenangan sudah ada di depan mata PBR ketika Persija tak kunjung mencetak gol hingga 90 menit.
Namun, Persija akhirnya selamat dari kekalahan pada menit perpanjangan waktu setelah wasit memberikan hadiah penalti karena menganggap gelandang PBR Kim Kurniawan melakukan handsball di kotak penalti. Ponaryo Astaman yang maju sebagai algojo titik putih, sukses menyelamatkan Persija dari kekalahan.
Seusai pertandingan, Dejan datang ke ruang konferensi pers untuk memberikan pernyataan terkait pertandingan. Memakai kemeja biru dengan bersimbah keringat, raut muka Dejan tampak begitu kecewa.
Dejan masih tampak tegar ketika memberikan pernyataan bahwa ia tak terima dengan hasil ini. Ia menilai anak-anak asuhnya memang tampil lebih baik ketimbang Persija.
"Saya orang yang jujur dan bersih, kalau tim lebih bagus, saya akan menjabat tangan tim lawan. Wasit bikin ekstra time enam menit, tambah penalti, dan tambah kartu merah. Apa kalian merasa pertandingan ini fairplay," ucap Dejan menahan emosi.
Emosi kesedihan pelatih asal Serbia tersebut tiba-tiba membuncah ketika melanjutkan pernyataannya. "Saya datang kesini untuk bantu sepak bola Indonesia. Tapi, kalau kayak begini kejadiannya, buat apa saya datang kesini," kata Dejan sambil berlerai air mata.
Melihat ekspresi Dejan itu, panitia pelaksana pertandingan langsung menutup sesi konferensi pers. Dejan pun bergegas pergi ke ruang ganti pemain.