REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Tuan rumah Persik Kediri tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian untuk menggelar pertandingan Indonesia Super League (ISL) melawan Arema Cronus pada 27 Agustus, sehingga panitia pelaksana memutuskan laga tersebut dipindahkan ke Malang.
Ketua Panpel Persik, Triono Kutut, kepada wartawan di Kediri, Jawa Timur, Rabu mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk menggunakan Stadion Gajayana Malang sebagai tempat pertandingan setelah melalui sejumlah pertimbangan.
Adapun alasan pemindahan antara lain situasi politik usai Pemilu Presiden 2014 yang bisa berpengaruh pada situasi kamtibmas seiring adanya keputusan Mahkamah Konstitusi dan agenda pelantikan anggota DPRD Kota Kediri.
"Pertimbangannya ada finalisasi keputusan MK, kami khawatir berimbas pada situasi kamtibmas di Kediri," katanya.
Menurut ia, manajemen Persik sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian mengenai laga yang mempertemukan dua tim asal Jatim tersebut di Stadion Brawijaya Kediri.
Dalam rapat tersebut, ada sejumlah opsi dibahas jika laga digelar di Kediri, antara lain tanpa kehadiran penonton atau tetap dengan penonton tetapi diumumkan dua jam sebelum pertandingan.
"Namun, itu (pengumuman ada penonton dua jam sebelum pertandingan) dirasa dari manajemen tidak bisa maksimal. Kami juga mengejar target untuk mengarungi ISL," jelas Kutut.
Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak Aremania (suporter Arema) untuk meminta jaminan mereka agar tidak datang ke Kediri dan disepakati.
Kendati sudah ada islah antara Persikmania (suporter Persik) dengan Aremania, namun masyarakat masih khawatir dan trauma dengan peristiwa bentrokan suporter yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.