REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Hari ini, tepatnya pada 19 tahun yang lalu, Stadion Heysel di Brussel, Belgia, menggelar laga perdana pascatragedi yang menelan 39 korban jiwa. Tepatnya pada 23 Agustus 1995, Stadion Heysel sekaligus berganti nama menjadi Stadion King Baudouin.
Laga perdana di Stadion King Baudouin mempertemukan tim nasional Belgia melawan tim nasional Jerman. Dalam laga bertajuk persahabatan tersebut, Jerman menang dengan skor tipis 2-1.
Dua gol Jerman dicetak oleh Andreas Moller dan Fredi Bobic. Sedangkan gol semata wayang Belgia dicetak oleh Michael Goossens. Stadion Heysel pertama kali dibuka pada 23 Agustus 1930.
Sebuah tragedi memilukan terjadi ketika Heysel menjadi tuan rumah Piala Eropa 1985 yang mempertemukan Juventus kontra Liverpool. Sekitar satu jam sebelum kick off, sebuah tembok pengaman stadion runtuh mengakibatkan 39 orang tewas dan 600 orang lainnya luka-luka.
Sebagian besar korban dalam tragedi tersebut adalah kelompok pendukung Juventus. Akibat tragedi ini, seluruh klub asal Inggris dilarang tampil dalam seluruh kompetisi Eropa oleh UEFA.
Hukuman skorsing tersebut kemudian dicabut pada 1990.Laga Juventus kontra Liverpool merupakan laga terakhir yang digelar di Heysel selama beberapa tahun.
Namun demikian, pengelola stadion tetap mengizinkan kegiatan selain sepak bola di Heysel. Pada 1995, pemerintah Belgia melakukan renovasi senilai 50 juta dolar AS terhadap Heysel. Stadion King Baudouin kemudian dijadikan stadion kandang tim nasional Belgia.