REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Peluang Persita Tangerang menghindari jurang degradasi kompetisi Indonesia Super League (ISL) masih terbuka lebar karena ada dua pertandingan yang tersisa di Bandung dan Karawang, Jawa Barat.
"Kami tetap optimistis bahwa tim tetap eksis dan menapak ISL pada musim laga tahun berikutnya," kata Sekretaris Klub Persita Ali Subhan Waisulkarni di Tangerang, Rabu (27/8).
Dia mengatakan dua pertandingan, yakni menghadapi Persib rencananya digelar di Stadion Singaperbangsa, Karawang pada Minggu (31/8) kemudian dialihkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Namun, pemindahan lokasi pertandingan itu karena alasan keamanan dan petugas kepolisian setempat akhirnya tidak bersedia mengeluarkan izin. Bahkan untuk pertandingan menghadapi Pelita Bandung Raya pada Jumat (5/9) disetujui dilaksanakan di Karawang.
Ali mengharapkan dalam pertandingan itu masing-masing tim untuk dapat menjaga sportifitas dan semoga saja wasit tidak memihak. Menurut dia, para pemain Persita sudah menjalani latihan dan menerapkan instruksi pelatih Fabio Oliveira untuk menghadapi kedua tim itu demi menghindari degradasi.
"Sekarang itu tergantung pemain dan pelatih, apakah mereka mau turun tahta ke Divisi Utama atau tetap bertahan di ISL," kata Ali.
Untuk masalah itu, sambung Ali, pihaknya manajemen sudah memompa semangat para pemain agar maksimal di lapangan nantinya demi memperoleh poin. Nasib tim berjuluk Pendekar Cisadane itu ditentukan pada dua pertandingan tersebut, bila tidak mampu meraup enam poin, maka dipastikan tersingkir masuk jurang degradasi.
Persita berada pada peringkat ke-10 dari 11 tim yang berlaga grup I dengan peringkat pertama Arema Cronous (42 poin) dan disusul Semen Padang (37 poin). Pada klasemen sementara tim asuhan Fabio Oliveira itu hanya mampu menuai 15 poin dari 18 kali pertandingan.
Tim binaan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar itu hanya terpaut satu tingkat dari juru kunci Persijap Jepara, Jateng yang telah mengumpulkan tujuh poin dari 18 kali pertandingan.