REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Peluang Persita Tangerang untuk menghindari degradasi pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 dianggap kecil karena laga yang tersisa bertandang di kandang lawan.
"Berharap ada keajaiban datang karena bertemu Persib dan Pelita Bandung Raya sulit untuk menambah poin," kata Manajer Umum Persita Eka Wibayu di Tangerang, Kamis (28/8).
Dia mengatakan nasib tim ditentukan pada dua pertandingan tersebut, bila tidak mampu meraup enam poin, maka Persita dipastikan tersingkir masuk jurang degradasi.
Persita menghadapi Persib rencananya digelar di Stadion Singaperbangsa, Karawang pada Ahad (31/8) kemudian dialihkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Sedangkan pemindahan lokasi pertandingan akibat petugas kepolisian setempat akhirnya tidak bersedia mengeluarkan izin dengan alasan keamanan.
Bahkan untuk pertandingan menghadapi Pelita Bandung Raya pada Jumat (5/9) disetujui dilaksanakan di Karawang.
Persita berada pada peringkat ke-10 dari 11 tim yang berlaga di grup I dengan peringkat pertama Arema Cronus (43 poin) dan disusul Semen Padang (37 poin). Selama kompetisi ISL 2014, Persita hanya mampu menuai sebanyak 15 poin dari 18 kali pertandingan.
Demikian pula tim berjuluk Pendekar Cisadane itu terpaut satu tingkat dari juru kunci Persijap Jepara, Jateng yang mengumpulkan tujuh poin dari 18 kali pertandingan.
Eka mengatakan pihaknya telah memberikan motivasi kepada pemain agar dapat menjauhi degradasi dengan memanfaatkan peluang secara maksimal dalam dua pertandingan tersebut.
Masalah serupa, dia menambahkan, juga dilakukan pelatih Fabio Oliveira yang telah menerapkan strategi menghadapi Pelita Bandung Raya dan Persib.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
