REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Panitia pelaksana pertandingan Persik Kediri, Jawa Timur, masih menunggu bagi hasil penjualan tiket dari pertandingan Indonesia Super League antara tuan rumah Persik Kediri dan Arema Cronus di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (27/8).
Ketua Panpel Persik Triono Kutut kepada wartawan di Kediri, Kamis (28/8), mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait pendapatan panitia pelaksana pertandingan di Malang yang mencapai sekitar Rp400 juta.
"Namun pendapatan Rp400 juta itu masih kotor, belum dipotong beberapa pengeluaran. Kami belum pastikan, untuk Persik dapat berapa," katanya.
Pihaknya berharap bisa mendapatkan pendapatan yang lumayan besar dari pertandingan tersebut, sehingga dapat digunakan untuk operasional klub Persik serta beberapa kebutuhan lainnya.
Ia menyebutkan pendapatan Panpel saat menggelar pertandingan Persik di Stadion Brawijaya Kediri bisa mencapai sekitar Rp200 juta dengan kapasitas stadion sekitar 15.000 penonton.
Panpel Persik memprediksi dari pendapatan kotor laga di Malang itu, bisa mendapatkan pendapatan hampir sama dengan pendapatan saat pertandingan digelar di Kediri.
Persik Kediri terpaksa menggalihkan laga ISL melawan Arema Cronus di di Stadion Gajayana Malang, karena tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian untuk menggelar laga di kandang sendiri di Stadion Brawijaya Kediri.
Pada laga itu, Persik ditahan imbang Arema Cronus dengan skor 2-2, sehingga posisinya masih tertahan di papan bawah dan rawan terdegradasi. Persik masih mempunyai kesempatan untuk menambah poin dalam laga melawan Persegres Gresik pada 5 September untuk menghindari degradasi.