REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persis Solo akhirnya bisa membawa pemain wing back Hendri Aprilianto untuk menghadapi tuan rumah PS Bangka pada laga perdana babak 16 Besar Divisi Utama Liga Indonesia Grup K di Stadion Toboali, Selasa (2/9).
"Saya agak lega pemainnya Hendri Aprilianto yang sebelumnya tidak diizinkan oleh kesatuan tempat bertugas akhirnya bisa dibawa memperkuat timnya ke Bangka," kata Pelatih Persis Solo Widyantoro, sebelum meninggalkan Solo, Senin (1/9).
Rombongan Persis sebanyak 17 pemain dan ditambah lima ofisial tersebut berangkat ke Bangka melalui Bandara Adi Soemarmo, sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut dia, Hendri Aprilianto akhirnya bisa dibawa pada saat-saat terakhir keberangkatan ke Bangka. Hendri ini, meminta izin harus melalui prosedur kesatuannya baru bisa bergabung timnya.
Menurut dia, dengan bergabungnya pemain tersebut kuartet pertahanan Persis akan dipercayakan kepada Hendri Aprilianto, Rahmad Sabani, Nnana Onana, dan Fandy Edi. Selain itu, Persis akan memasang tiga gelandang bertipikal defensif yang kemungkinan dipilih M Wahyu, Javad Moradi dan Akbar Riansyah, membentuk poros tiga sejajar.
"Ketiga pemain gelandang bertahan itu, bisa secara bergantian membantu dua pemain sayap secara bergantian maju ke depan," katanya.
Untuk posisi sayap kemungkinan akan menurunkan Andrid Wibowo dan Bayu Nugroho. Sistem itu, diharapkan bisa berjalan lancar dan pemainnya bermain maksimal. "Pemain depan akan mengandalkan Robby Fajar dan Ferryanto. Kedua pemain ini, diharpakan bisa mencuri gol di gawang PS Bangka. Kiper akan saya percayakan Agung Prasetyo," katanya.
Menyinggung soal kekuatan pemain PS Bangka, Widyantoro menjelaskan, tim asal Bangka ini merupakan kesebelasan yang bagus karena pada babak penyisihan belum pernah dikalahkan. Bahkan, PS Bangka memiliki pemain gelandang cukup bagus, yakni Sackie Teah Doe. Pemain asing ini mantan Barito Putra sebagai motor serangan PS Bangka.
Namun, Widyantoro telah menyiapkan strategi khusus untuk meredam setiap serangan yang dilancarkan tim tuan rumah. "Kami justru mewaspadai nonteknis terutama kepemimpinan wasit yang bisa merusak permainan timnya," katanya.