Rabu 03 Sep 2014 01:30 WIB

Bagaimana Nasib Sepak Bola Jika FIFA Dikudeta? (4)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Didi Purwadi
Markas FIFA
Foto: Reuters/Christian Hartmann
Markas FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA dalam bentuk sejatinya harus beroperasi sebagai organisasi nirlaba dengan basis operasi di Swiss. Ada hukum yang mentolerir keuntungan yang diperoleh FIFA. Dalam istilah sederhana, organisasi  tidak mungkin fokus pada keuntungan atau kekayaan ketika berstatus nirlaba.

Hal ini tidak berlaku untuk FIFA, apalagi sejak 1960-an, lahirnya televisi menciptakan kesempatan sepak bola memiliki jangkauan lebih besar yang pada gilirannya bisa dieksploitasi oleh FIFA.

Sepak bola kini menjadi entitas yang memegang kuasa besar kapitalis. Penerus pimpinan FIFA selanjutnya, Joao Havelange, menandai akhir dari pendekatan FIFA Gentlemen Club.

Dilansir dari These Football Times, Selasa (2/9), Havelange melihat konvergensi beberapa faktor memberikan kesempatan kepada FIFA untuk memaksimalkan kekuatan kepemilikan dalam kaitannya dengan Piala Dunia. Melalui hubungan Havelange dengan Horst Dassler, pendiri Adidas, konsep pemasaran olahraga dan sponsorship lahir.

Peran siaran televisi yang tersedia sempurna menjadi sumber pendapatan yang belum dimanfaatkan oleh FIFA. Sebab, setiap negara pastinya memiliki saluran televisi nasional sendiri.

Manfaat tambahan dari kemitraan Adidas adalah FIFA kini memiliki merek olah raga sendiri yang suka atau tidak suka juga ikut memengaruhi olahragawan dunia.

Jelas, sikap dan aturan yang diberlakukan FIFA sejauh ini berbeda dengan konsep organisasi nirlaba. FIFA berubah menjadi organisasi berbasis bisnis yang tajam. Kelemahannya ini dinilai menjadi kekuatan.

Pada prinsipnya, FIFA ingin mendapatkan keuntungan lebih besar dari pendapatan mereka, sebab mereka sudah merintis perjalanan sejak masih di lubang kelinci.

Havelange kemudian memperluas FIFA dengan konsep merchandizing, kemitraan dengan perusahaan terkemuka, emblem dan logo. Tidak ada satu pun yang terlewat saat ia berusaha untuk memperluas FIFA untuk 204 delegasi dan meningkatkan partisipasi pesaing di kompetisi elit untuk 32 tim.

FIFA kini berada di posisi paling menonjol yang berkembang pesat di luar konsep dasarnya dari organisasi nirlaba menjadi organisasi berpendapatan miliaran dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement