REPUBLIKA.CO.ID, DUSSELDORF -- Gerardo Martino langsung memikul beban berat setelah menggantikan Allejandro Sabella di kursi kepelatihan tim nasional Argentina. Kemampuan Martino sebagai juru taktik mendapat ujian dari juara Piala Dunia 2014 Jerman dalam laga persahabatan di Esprit Arena, Dusseldorf, Kamis (4/9) dinihari WIB.
Bagi fans Argentina, uji coba ini seolah menjadi jalan untuk membalaskan dendam kepada Jerman yang mengalahkan tim kesayangan mereka pada partai final Piala Dunia 2014. Jerman mengubur mimpi Lionel Messi dan kawan-kawan menjadi juara dunia dengan kemenangan tipis 1-0 lewat gol Mario Goetze.
Bukan hanya itu, laga ini juga menjadi pertaruhan kredibilitas Martino sebagai pelatih anyar Tim Tango. Maklum, kemampuan Martino masih diragukan lantaran gagal total saat menukangi Barcelona pada musim 2013/2014.
Sadar memikul beban berat, Martino mencoba meredakan tensi. Pria berusia 51 tahun itu bahkan tidak berani menjanjikan kemenangan. Sebaliknya, ia berharap agar para suporter tidak melihat hasil akhir pada pertandingan nanti.
"Prioritas saya pada laga melawan Jerman nanti adalah penyesuaian strategi baru. Hasil pertandingan tidak jadi masalah," kata Martino dilansir Buenos Aires Herald, Selasa (2/9).
Wajar bila Martino tak berani menjanjikan kemenangan. Apalagi, Martino tidak bisa menurunkan Messi. Messi harus absen karena mengalami cedera paha saat membela Barcelona dalam laga La Liga melawan Villareal, Ahad (31/8).