Ahad 07 Sep 2014 22:35 WIB

Duel Swiss-Inggris, Reuni Roy Hodgson

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: Citra Listya Rini
Roy Hodgson
Foto: EPA/Dennis M. Sabangan
Roy Hodgson

REPUBLIKA.CO.ID,  BASEL  --  Laga perdana kualifikasi Piala Eropa 2016 menjadi pertandingan spesial bagi pelatih Timnas Inggris, Roy Hodgson. Pelatih yang pernah membesut Liverpool ini akan memimpin pasukan Tiga Singa untuk melawan mantan tim asuhannya, Swiss, di St. Jakob-Park, Selasa (9/9) dinihari WIB.

Hodgson memang bukan sosok asing bagi tim nasional Swiss. Pelatih berusia 67 tahun itu pernah melatih Swiss selama tiga tahun seak Januari 1992 hingga November 1995. Bisa dibilang, Hodgson merupakan salah satu pelatih bersejarah bagi sepak bola Swiss. 

Berkat jasa Hodgson, Swiss bisa tampil di Piala Dunia 1994 yang digelar di Amerika Serikat. Hodson mengakhiri penantian panjang Swiss yang saat itu sudah 24 tahun selalu gagal lolos ke Piala Dunia.

Di putaran final, prestasi Hodgson cukup membanggakan. Ia berhasil membawa Swiss melaju ke babak 16 besar dengan menjadi runner-up Grup A yang berisikan Rumania, Amerika Serikat, dan Kolombia. Sayang, di babak 16 besar Swiss harus bertemu dengan Spanyol. Swiss tersingkir dengan kekalan telak 0-3. 

Sumbangsih Hodgson untuk Swiss di ajang Piala Eropa lebih berharga. Karena, Hodgson lah pelatih pertama yang berhasil membawa Swiss lolos ke putaran final Piala Eropa, yakni pada Piala Eropa 1996. Namun, Hodgson langsung mengundurkan diri setelah Swiss dipastikan lolos kualifikasi. 

Kini, Hodgson berada dalam tekanan besar untuk melakoni laga perdana kualifikasi ini. Hasil buruk di Piala Dunia 2014 menjadi memori yang masih belum terlupakan oleh publik Inggris. 

Dukungan suporter terhadap Wayne Rooney dan kawan-kawan pun semakin berkurang setelah melihat permainan Inggris yang sangat meragukan saat beruji coba melawan Norwegia. Dalam kemenangan 1-0 yang tercipta melalui tendangan penalti itu, Inggris hanya mampu menciptakan dua tembakan mengarah ke gawang. 

Statistik tersebut yang kemudian menjadi bahan kritikan oleh media-media Inggris. Hodgson pun sampai mencak-mencak ketika ada wartawan yang mengungkit statistik tersebut. 

Hodgson menyadari permainan anak asuhnya belum maksimal. Namun, ia meminta semua pihak untuk bersabar karena menurutnya Inggris sedang dalam tahap regenerasi. 

“Kami ingin memiliki start yang bagus. Dan semua harus tahu, banyak pemain muda di tim ini. Mereka semua akan memiliki tanggung jawab besar pada laga nanti,” ucap Hodson dilansir laman BT Sport. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement