REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Fiona May mengaku terkejut dan merasa terhormat karena ditunjuk konselor Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk memerangi rasisme di sepak bola negeri Pizza.
"Wow, saya terkejut! Ya, sangat terkejut," kata May seperti dilansir dari Football-Italia, Kamis (11/9).
Wanita kelahiran Inggris tersebut merupakan atlet juara lompat jauh yang direkomendasikan oleh Presiden baru FIGC, Carlo Tavecchio. Namun. May yang kelahiran negeri Ratu Elizabeth ini memilih melanjutkan karier atletiknya di Italia.
Apalagi setelah dia menikahi pria berkebangsaan Italia dan memilih menetap di negara tersebut. Dipercaya menjadi seorang Duta Antirasis diakui May bukanlah sebuah tugas mudah.
Menurutnya, perlu banyak hal dan tindakan nyata untuk melawan rasisme di negaranya tersebut. Karena itu, May melakukan banyak pembicaraan dengan banyak orang untuk dapat bertindak secara nyata.
"Saya tahu ini akan menjadi tugas yang sulit," ujar wanita berusia 44 tahun itu saat menghadiri acara UEFA di Roma.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
