REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Juventus perangi rasisme dengan menjadi sponsor untuk membantu proyek antirasisme di sekolah-sekolah yang ada di Piedmont. Presiden Juventus Andrea Agnelli mengatakan hal itu cukup efektif mengingat memperbaiki pikiran terhadap rasisme, baik dilakukan sejak usia dini.
Menurutnya, jika membuka pikiran seseorang sejak usia muda, nantinya mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan menghormati sesamanya. "Ini adalah jenis orang yang ingin kita lihat di Stadion Juventus yang telah memberikan suasana keluarga terbaik di Serie A," kata Agnelli seperti dilansir dari Football-Italia, Kamis (11/9).
Agnelli percaya Juventus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka dapat mengatasi masalah diskriminasi yang saat ini banyak terjadi. Agnelli berharap klub sepak bola lain dapat mengikuti jejak klubnya.
Agnelli menjelaskan ada lebih dari enam bangsa yang berada di line up-nya. Hal itu jelas menggambarkan jika Juve cukup beragam. Para fans pun tidak mempedulikan darimana asal mereka.
Terlebih saat mereka mengenakan jersey bergaris hitam putih, fans dengan senang hati memberi tepuk tangan kepada para pemain karena yang terpenting adalah kerja sama.
"Sepakbola memiliki tanggung jawab besar untuk memberantas masalah ini dan mengarahkan untuk bersama-sama belajar menghargai perbedaan satu sama lain," ujar Agnelli.
Agnelli mengaku jika adapula masalah dengan 'diskriminasiteritorial'. Biasanya, dia mengatakan ada nyanyian anti-Neapolitan atau Italia selatan yang hingga saat ini masih dianggap sebagai pelecehan rasis.
"Sayangnya, kita masihvmendengarvnyanyian dalam stadion sepakbola, baikdalam bentuk rasisme dan diskriminasi teritorial antara Italia," kata Agnelli.