Selasa 07 Oct 2014 18:28 WIB

Loyal, Pemain Ini Malah Didepak Manajemen Liverpool

Rep: Cr03/ Red: Erik Purnama Putra
Dua penggawa Liverpool, Jordan Henderson dan Glen Johnson.
Foto: Reuters
Dua penggawa Liverpool, Jordan Henderson dan Glen Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL – Loyalitas seorang pemain terhadap klubnya, kadang tak berbanding terbalik dengan apa yang didapat si pemain dari pihak manajemen. Kemungkinan terburuk baginya adalah, si pemain bisa didepak begitu saja oleh petinggi klub.

Hal serupa juga dialami mantan pemain asal Denmark, Daniel Agger. Kecintaan dan loyalitas Agger untuk the Reds tak perlu dipertanyakan. Tattoo di tangan bertuliskan 'YNWA', hanya sebagian kecil dari ekspresi kecintaannya untuk tim besar Liverpool.

Namun, nasibnya di Anfield sangat memilukan, pihak klub tak mau menahannya lebih lama setelah delapan musim membela Liverpool dan menjual ke klub asal kecilnya, Brondby. Keadaan serupa bisa saja dialami bek kanan Liverpool lainnya, Glen Johnson.

Bek yang juga seorang sarjana ilmu matematika ini masa depannya di Liverpool tidak jelas dan dapat dipertanyakan. Kontraknya sendiri akan berakhir pada musim panas tahun depan. Saat ditanya apakah dia ingin bertahan, Glen mengaku sangat ingin meneruskan karier bersama the Anfield Gank.

Namun, dia sadar betul semua keputusan ada di tangan manajemen. “Hal ini sangat tenang. Saya hanya berkonsentrasi dari pekan ke pekan dan tidak berpikir tentang hal itu,” ungkap Johnson kepada Daily Post, Selasa (7/10).

“Tentu saja saya ingin bertahan. Tapi seperti saya katakan saya hanya khawatir tentang pertandingan pekan ini, pekan ini dan pekan berikutnya. Itu adalah bagaimana saya menjalani hidup,” sambungnya.

Usia yang sudah menginjak 30 tahun, persaingan dengan bek muda lain, ditambah seringnya terkena cedera, bisa menjadi faktor yang membuka peluang klub untuk tidak memperpanjang kontraknya. Sejak dimulainya Liga Primer Inggris musim ini, Glen baru memainkan tiga pertandingan dengan dua di antaranya menjadi starting line up.

Sebagai catatan, sejak 28 Agustus hingga 3 September, dia menderita cedera pertamanya musim ini, yakni cedera otot paha. “Itu bukan performa terbaik yang pernah Anda lihat melawan West Brom, tapi kami punya pekerjaan," kata Glen.

"Itulah apa yang diperlukan kadang-kadang untuk membuat Anda bisa berjalan terus yang baik.  Ini sudah frustrasi bagi saya karena tidak ada pemain ingin cedera,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement