REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Umum Persis Solo Hadi Rudyatmo menyayangkan adanya upaya-upaya menjegal timnya yang berambisi masuk Indonesia Super League (ISL) pada saat dua pertandingan delapan besar Divisi Utama LI 2014.
"Saya akan tanyakan ke Sekjen PSSI Djoko Driyono agar cara-cara seperti itu segera diakhiri. Hal ini demi sportivitas sepak bola Indonesia," kata Rudyatmo di Solo, Jumat (10/10).
Menurut Rudyatmo yang juga Wali Kota Surakarta ini pihaknya segera menghubungi PSSI agar cara-cara mafia pertandingan dalam kompetisi segera dihentikan. Sebab, jika masih berlangsung, jangan berharap tim Indonesia dalam Asian Games dapat masuk perempat final.
"Persatuaan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengurus kompetisi saja tidak fair, bagaimana persepakbolaan kita ke depan?" kata Rudyatmo saat menanggapi dua laga Persis yang selalu dikerjain wasit terus.
Bahkan, Persis Solo sedang menghadapi sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah melakukan pertandingan kedua delapan besar melawan tuan rumah Martapura FC di Kalimantan Selatan.
Komdis PSSI akan memnjatuhkan sanksi terhadap tiga pemain Persis Solo, yakni Bayu Nugroho, Hendri Aprilianto, dan Fandi Edy, skorsing tidak boleh main satu kali pertandingan dan denda masing-masing Rp 10 juta.
Selain itu, suporter fanatik Pasoepati juga ikut terkena sanksi tidak boleh mendampingi Persis Solo saat melakukan pertandingan ke kandang lawan. Menurut Rudyatmo yang juga mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI itu, keputusan PSSI yang memberikan sanksi kepada Persis tidak mendasar.
"Saya segera menghubungi Sekjen PSSI Djoko Driyono untuk memastikan dan meminta PSSI menghentikan mafia kompetisi semacam itu," kata Rudyatmo.
Pihaknya menilai ada indikasi penggembosan terhadap perjalanan Persis Solo yang mempunyai ambisi ke ISL itu. "Pemain Persis melakukan kesalahan apa? Mereka belum menerima peringatan, kok, langsung main sanksi. Para pemain itu tidak mendapatkan kartu dari wasit kenapa langsung sanksi? Ada apa?" kata Rudyatmo.
Ketiga pemain Persis tersebut mendapatkan ancaman sanksi Komdis saat Persis bertanding melawan tuan rumah Martapura FC, Rabu (8/10). Pada keputusannya, Komdis menganggap ketiga pemain itu melakukan protes dan intimidasi kepada wasit di luar batas saat memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah.