REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD--Serbia menyalahkan Albania karena terjadi penundaan pertandingan. Federasi Sepak Bola Serbia (FSS) menyatakan pihak Albania lah yang memancing insiden keributan yang terjadi pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup I, Rabu (15/10) dini hari WIB di Beograd, sehingga laga terhenti.
Hubungan kedua negara ini memang kurang harmonis terkait sejarah masa lalu. Serbia dan Albania terlibat perang di wilayah Balkan terkait wilayah Kosovo.
Saat tim sepak bola kedua negara beradu di kualifikasi Piala Eropa Grup I yang berlangsung di Stadion Partizan Belgrade, sebuah bendera Greater Albania yang dipasang dalam drone dengan remote control terbang di atas lapangan. Bek Serbia Stefan Mitrovic pun menarik paksa bendera tersebut.
FSS dalam pernyataan resminya, Rabu (15/10) mengatakan bahwa ini masalah politik yang dibawa ke sepak bola. "Iitu faktor kunci pertandingan dibatalkan," tulis pernyataan resmi FSS seperti dikutip Eurosport.
FSS menegaskan bahwa yang dilakukan Mitrovic hanya ingin menarik bendera itu dari drone. Tapi para pemain Albania menyerang Mitrovic. FSS juga menegaskan tidak ada fans Serbia yang membentangkan spanduk menyerang.
Akan tetapi FSS menegaskan bahwa mereka akan mendorong hukuman lebih lanjut terhadap penonton yang memasuki lapangan.