REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Adik Perdana Menteri Albania, Olsi Rama, membantah semua tuduhan sebagai pelaku yang menerbangkan pesawat tanpa awak (drone) dalam laga Serbia kontra Albania di laga lanjutan babak kualifikasi Piala Eropa 2016, Rabu (16/10) dini hari WIB.
Sebelumnya, Olsi sempat diamankan pihak keamanan Serbia lantaran dianggap sebagai otak di balik insiden yang membuat laga tersebut akhirnya ditunda.
Olsi menegaskan tidak ditahan oleh pihak keamanan Serbia. Olsi pun akhirnya bisa kembali ke Tirana, Ibukota Albania, bersama dengan rombongan tim. Kendati begitu, Olsi menolak tegas jika dirinya dianggap sebagai biang keladi munculnya drone tersebut.
''Saya tidak pernah menggunakan drone di sepanjang hidup saya. Saya hanya sempat membelikan anak saya helikopter mainan,'' kata Olsi seperti dikutip Reuters.
Memang, beberapa jam setelah insiden terbangnya drone dengan bendera Kosovo dan kemudian diikuti perkelahian massal di Stadion Partizan Beograd itu, kelompok supporter Albania yang menamakan diri mereka ''The Smuglers'' mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Dalam laman fanpage Facebook mereka, terdapat sebuah foto yang berisi gambar drone yang identik dengan yang diterbangkan di Stadion Partizan, yaitu ''quadcopter''. Dalam keterangan foto itu tertulis, ''bukti, bukan sekedar janji''.