REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mengantisipasi hukuman berlaga tanpa penonton, saat ini manajemen Persib mencari aktor oknum suporter yang telah membuat ulah.
Budhi Bram Rahman, koordinator umum panitia pelaksana pertandingan (panpel) Persib, mengaku pihaknya telah dikasih tenggat dua hari oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menghadirkan oknum pelaku yang telah mencedirai laga Persib kontra Persebaya Surabaya, Rabu (22/10).
Seperti diketahui Komdis PSSI telah melihat adanya oknum suporter yang menyalakan flare serta nyanyian bernada rasis saat Persib menjamu Persebaya Surabaya, pada laga lanjutan babak delapan besar Indonesia Super League (ISL)
Terkait insiden itu, Persib kini terancam tampil tanpa bobotoh -- julukan buat suporter Persib -- ketika tim berjuluk Maung Bandung ini menjamu Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (26/10).
"Selesai pertandingan, kami dari panitia dipanggil untuk menemui Komdis (Hinca Panjaitan). Kebetulan disana juga ada PP (pengawas pertandingan) PT Liga dan kami langsung diberitahu mengenai kejadian yang sering berulang," kata Bram seperti dilansir dari laman resmi klub.
Ancaman itu membuat pihaknya mencari pelaku pelanggaran tersebut. Bram mengatakan jika tertangkap pelakunya dalam dua hari ke depan, pihak Komdis bisa memberikan keringanan kepada Panpel Persib.
"Pelakunya disinyalir berbaju hitam, ada alat buktinya juga. Ya mereka yang berbaju hitam ini selalu menyalakan flare. Kita akan coba melakukan investigasi siapa pelaku di balik ini," ucapnya.