REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak kurang dari tiga pekan duo suporter sepak bola divisi utama harus mereggang nyawa, di kota Solo. Pada pertandingan lanjutan babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo menjamu Martapura FC, Rabu (22/10), memakan korban jiwa.
Seorang penonton tewas setelah ditemukan tergeletak dipintu keluar VVIP Stadion Manahan Solo. Dalam waktu yang sama setidaknya enam suporter luka luka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Namun hingga saat ini Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum dapat dikonfirmasi. terkait kasus tewasnya penonton duel Persis Solo versus Martapura FC tersebut. Tragedi dalam tiga pekan terakhir harus dapat perhatian khusus dari PSSI.
Sebelumnya, Muhammad Ikhwanudin (19) salah satu suporter PSCS Cilacap juga tewas mengenaskan. Setelah bus yang ditumpanginya, diserang oleh puluhan orang, kemudian menusuk Ikhwanudin hingga tewas. Belakangin ini diketahui pelaku adalah kelompok yang terhubung dengan suporter PSS Sleman.
Akibatnya Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada PSS berupa satu kali pertandingan tanpa penonton. Laga tersebut juga harus digelar di luar home base PSS Sleman dengan jarak minimal 100 km.
Menurut ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, ulah suporter bisa merugikan klub yang didukungnya sendiri. Mulai dari denda, hingga larangan bertanding di home base, juga pertandingan tanpa menonton, kepada klub tersebut. Pelaku harus diberi sanksi berat agar bisa menimbulkan efek jera, sehingga tidak terulang lagi.