REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PSSI harus mengevaluasi wasit utamanya yang ditugaskan untuk memimpin jalannya pertandingan yang sering menimbulkan masalah di lapangan. Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
"Saya sangat menyayangkan dalam pertandingan Persis melawan Martapura FC kemarin (22/10) yang berakhir 1-1 sampai terjadi kerusuhan dan ada seorang suporter bernama Joko Riyanto (35) warga Ngalian, Pelem, Simo, Boyolali meninggal," katanya di Solo, Kamis.
Ia mengatakan para suporter yang tergabung dalam wadah Pasoepati juga harus melakukan pembenahan dan penataan kepada seluruh anggotanya dan berpikir secara dewasa. "Jangan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji seperti tersebut, nanti yang rugi juga kita sendiri," katanya.
"Apapun yang dilakukan wasit dalam memimpin pertandingan itu harus diterima, dan seandainya tidak puas ada jalannya sendiri, tidak terus merusak dan membabi buta membakar sepeda motor petugas keamanan dan melempari batu ke mobil yang di parkir di stadion," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya kejadian seperti tersebut nantinya yang bertanggungjawab Panpel Pertandingan dan ini juga akan berdampak untuk pertandingan lainnya.
Dikatakan dengan adanya peristiwa tersebut jelas dari pihak kepolisian setempat akan lebih berhati-hati lagi untuk memberikan izin pertandingan serupa di Solo.
"Kalau sudah seperti ini kita yang rugi tidak bisa lihat pertandingan sepakbola lagi di kotanya sendiri," katanya.
Menyinggung kerugian akibat peristiwa tersebut FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy mengatakan belum bisa diketahui dan sekarang ini masih dalam penghitungan.
Kapolresta Surakarta Kombel Pol Iriansyah mengatakan berdasarkan hasil visum sementara Joko Riyanto meninggal akibat terkena tusukan sedalam delapan sentimeter yang mengenai paru-paru. Ia mengatakan kasus ini sekarang sedang ditangani dan dilakukan penyelidikan.