Kamis 23 Oct 2014 12:16 WIB

Polisi: Suporter Tewas karena Benda Tajam

Red: M Akbar
  Sejumlah orang berlarian di sekitar sepeda motor polisi yang terbakar, usai pertandingan sepakbola babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo dan Martapura FC Kalsel, di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (22/10) petang.(Antara/Andika Betha)
Sejumlah orang berlarian di sekitar sepeda motor polisi yang terbakar, usai pertandingan sepakbola babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo dan Martapura FC Kalsel, di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (22/10) petang.(Antara/Andika Betha)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Kombes Pol Iriansyah mengatakan bahwa satu korban meninggal dunia kerusuhan suporter akibat terluka terkena benda tajam sedalam delapan centimeter di dada kananya, dan mengenai paru-parunya.

"Hal ini berdasarkan hasil optosi tubuh korban, yakni Joko Riyanto (35) warga Ngaliyan RT 07 RW 02 Pelem Simo Boyolali, yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Semarang," kata Iriansyah di Solo, Kamis.

Menurut Kapolresta, pihaknya melakukan otopsi ke Semarang atas permintaan pihak keluarga. Pihaknya hanya memberikan kemudahan atau menfasilitasi permintaan keluarga korban.

Kapolresta menjelaskan, korban tewas sebelumnya dibawa ke RS Panti Waluyo, Rabu (22/10) malam, dan kemudian dipindahkan ke RS Moewardi untuk dilakukan otopsi. Tetapi, pihak RS menunggu bisa dilakukan otopsi, hingga Kamis pagi.

Namun, pihak keluarga korban meminta agar otopsi segera dilakukan untuk segera dimakamkan, sehingga Kamis sekitar pukul 00.15 WIB jenazah dibawa ke Semarang.

Menurut Kapolresta, otopsi tubuh korban dilakukan di RS Bhayangkara Semarang selesai sekitar pukul 04.00 WIB dan jenazahnya langsung dibawa pulang ke Simo Boyolali untuk dimakamkan.

Selain itu, pihak petugas apara keamanan yang mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu sebanyak 15 orang, dan dua di antaranya, masih dirawat di Poliklinik Bhayangkara karena kakinya terluka cukup parah.

Menurut Kapolresta, pihaknya sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah sebagai antisipasi, tetapi kejadian itu, penonton yang secara mendadak emosi mengejar wasit. Petugas sudah sigap melakukan pengamanan terhadap wasit dan pemain Martapura.

Kendati demikian, pihaknya ke depan mengimbau suporter-suporter lebih rasional dan menjaga sportifitas dalam sebuah pertandingan. Tim kalah dan menang sudah biasa.

"Kami berharap kepada koordinator suporter lebih menekankan tetap bersemangat, tetapi sportifitas tetap dijunjung tinggi," katanya.

Pihaknya dengan kasus tersebut hingga kini masih mendalami, jika ditemukan salah satu orang menjadi profokator tentunya akan diperiksa sesuai proses hukum yang berlaku.

Sementara kasus kerusuhan suporter setelah pertandingan antara Persis Solo melawan Martapura FC terjadi di Stadion Manahan Solo, Rabu petang. Akibat kejadian itu, satu korban tewas dan belasan orang mengalamu luka-luka.

Selain itu, akibat kerusuhan suporter tersebut juga menyebabkan sebuah bus pariwisata rusak, dua truk milik Dalmas, sebuah sedan milik pengunjung pecah kaca, dan sebuah sepeda motor KLX milik Shabara dibakar.

Namun, aparat keamanan baik dari anggota Polresta Surakarta maupun TNI berhasil menguraikan massa dan mengamankan wasit dan pemain Martapura yang evakuasi ke Yogyakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement