REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Walaupun telah memutuskan pensiun sebagai manajer Manchester United pada 8 Mei 2013, Sir Alex Ferguson tetap memperhatikan sepak terjang Setan Merah. Tak terkecuali pada musim ini tatkala MU mulai ditangani manajer berkebangsaan Belanda, Louis van Gaal.
Hingga pekan kedelapan, MU masih terseok-seok dan berada di peringkat delapan klasemen sementara dengan raihan 13 poin dari sembilan laga. Tertinggal sepuluh poin dari sang pemuncak klasemen, Chelsea. Berbicara dalam peluncuran edisi terbaru biografinya di London Theatre Royal Drury Lane, Ferguson mendeskripsikan kiprah MU musim ini layaknya poco-poco.
Maju satu langkah, mundur dua langkah. Semua ini, Ferguson menduga lantaran rentetan cedera pemain, khususnya yang melanda para defender. "Phil Jones kembali cedera. Bisakah Anda mempercayainya?," kata Ferguson seperti dilansir the Telegraph, Senin (27/10).
Menurut pria berpaspor Skotlandia tersebut, silih bergantinya cedera penggawa lini belakang, membuat kerapuhan terasa nyata. Selain Jones, cedera kerap dialami duo bek tengah lainnya yakni Jonny Evans dan Chris Smalling.
"Tidak mengherankan mereka (United) teramat rapuh di belakang. Anda harus memiliki hubungan konsisten di posisi bek tengah. Tapi, cedera terus bermunculan sehingga pasangan di belakang kerap berbeda," kata Ferguson.
Ferguson, yang menangani MU selama 26 tahun ini, juga tidak pernah menyangka ketika membeli Jones dan Smalling, kedua pemain tersebut teramat rentan cedera. Kondisi ini membuat MU kerap memasang bek kiri asal Argentina, Marcos Rojo, untuk menempati posisi bek tengah.
Dalam laga kontra Chelsea, Ahad (26/10), Rojo bermitra dengan Smalling dan mampu menampilkan performa solid. Meskipun, kesalahan elementer kerap dilakukan salah satu dari dua pemain ini.
Penggemar MU pun mendambakan kesolidan yang dipertontonkan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic medio 2005 hingga 2010 lalu. Dynamic duo, yang kini telah hengkang ke QPR (Ferdinand) dan Inter Milan (Vidic) itu, sukses menghadirkan kenyamanan di lini belakang Setan Merah. Raihan gelar Liga Champions 2008 adalah salah satu bukti kesuksesan Ferdinand-Vidic.