REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan wasit untuk tidak menghentikan pertandingan antara PSS Sleman dan PSIS Semarang dalam laga babak delapan Besar Divisi Utama di Stadion Sasana Krida, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Ahad (26/10), dinilai sudah tepat.
''Keputusan untuk tetap menjalankan pertandingan sudah sesuai aturan. Berdasarkan buku peraturan pertandingan wasit hanya berhak menghentikan laga jika terjadi force majeure atau pemain salah satu tim hanya tersisa tujuh orang,'' kata Jimmy Napitupulu, anggota Komite Wasit PSSI, saat berbincang melalui saluran telpon di Jakarta, Kamis (30/10).
Jimmy mengatakan saat laga berlangsung tidak ada kondisi yang memungkinkan untuk menghentikan laga. Pertandingan baru bisa dihentikan jika ada kejadian besar seperti bencana alam atau kerusuhan.
Insiden nyeleneh ini, menurut Jimmy, merupakan hal yang baru terjadi pertama kalinya di dunia sepakbola. Ia berharap dengan adanya kejadian ini komdis segera melakukan pengarahan dan penyuluhan tentang apa yang harus dilakukan jika kasus ini terjadi lagi di kemudian hari.
"Saya pun jika memimpin laga itu bingung harus melakukan apa. Biarlah ini menjadi contoh agar kedepanya bisa tahu apa yang harus dilakukan wasit," kata Jimmy menambahkan.