REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Penghasilan tinggi para pemain bintang bukan hal baru di era sepak bola modern. Tetapi, dari sebagian besar pemain berstatus level atas, ternyata terdapat pula beberapa nama yang memiliki penghasilan rendah meski telah membela klub besar.
Meskipun tidak mendapatkan gaji yang besar dari klub yang dibelanya, bukan berarti para pemain itu tidak menampilkan permainan terbaiknya. Mereka tetap menjunjung tinggi sikap profesionalnya dengan tetap bermain sebagus-bagusnya.
Kemampuan dalam memberi umpan, mencetak gol, dan juga membawa timnya ke performa puncak, adalah beberapa pertimbangan seorang pemain pantas mendapat gaji yang tinggi. Bila mereka tidak diberi gaji yang diharapkan, bisa saja klub yang lebih kaya menggaetnya.
Hal itu yang terkadang membuat sebuah tim kaya bisa sering menjadi juara baik di tingkat domestik atau pun digelaran bergengsi Eropa. Berikut 10 pemain dengan status bintang yang rendah, seperti dilansir Purely Football, Sabtu (1/11):
1. Marco Reus (Borrusia Dortmund)
Reus merupakan pemain yang sedang laris diincar oleh klub raksasa Eropa. Lantaran permainan cemerlang bersama klubya, Borussia Dortmund. Tapi sayang, gaji sebesar Rp 98 miliar per tahun.
2. Mats Hummels (Borrusia Dortmund)
Palang pintu pertahanan asal Jerman ini dikenal piawai membendung serangan dan mengawal pergerakan lawan. Disamping itu semua, meski memiliki visi bermain sebagai bek yang tangguh, pemain berusia 25 tahun itu hanya berpenghasilan Rp 45,6 miliar untuk setiap musim kompetisi. Setelah lima tahun merumput di Signal Iduna Park, Hummels digoda dengan gaji lebih besar oleh klub-klub elit Eropa, terlebih Manchester United yang ngotot ingin memboyongnya.
3. Andrea Pirlo (Juventus)
Kemampuan mengolah bola dan mengeksekusi bola mati seperti yang dimiliki oleh Andrea Pirlo seharusya mendapatkan balasan gaji selangit oleh manajemen Juventus. Meskipun dirinya sudah terbilang tak muda lagi, Namun hal itu tak terjadi karena hingga kini pemain berjuluk L'architetto hanya diberi pendapatan sebesar Rp 76 miliar per tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika