Selasa 04 Nov 2014 16:49 WIB

Polemik Pengurangan Kuota Pemain Asing ISL 2015

Rep: C79/ Red: Citra Listya Rini
Indonesia Super League (ISL)
Foto: sonnapriliano.wordpress.com
Indonesia Super League (ISL)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Badan tertinggi sepak bola, PSSI, menetapkan aturan baru terkait kompetisi Liga Super Indonesia musim depan. Dalam hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, ahad (2/11) malam PSSI memastikan jika kuota pemain asing yang merumput di kompetisi tertinggi Tanah Air itu akan dipangkas.

Seperti diketahui, jika pada kompetisi ISL musim ini PSSI membolehkan setiap klub memiliki maksimal empat pemain asing. Maka untuk musim depan klub-klub ISL hanya diperbolehkan memakai tiga jasa pemain asing

"Untuk kompetisi musim depan, Liga Super Indonesia hanya boleh mengontrak tiga pemain asing. ketiga pemain asingnya boleh dari mana saja, baik itu Amerika Latin, Afrika, Eropa, ataupun Asia," kata Sekjen PSSI Joko Driyono dalam jumpa pers seusai rapat Exco, Selasa (4/11).

Joko menambahkan pembatasan pemain asing di kompetisi nasional dari musim ke musim memang terus dilakukan PSSI demi melindungi pemain muda yang membutuhkan lebih banyak jam terbang di level klub profesional.

Selain itu, dengan adanya pengurangan ini maka diharapkan akan muncul pemain-pemain lokal dengan talenta hebat sebagai andalan tim nasional Indonesia "Ada banyak alasan pengurangan kuota pemain asing ini. Salah satunya adalah meringankan beban finansial klub," pungkas Jokdri, sapaan akrabnya. 

Menanggapi hal ini, Manajer Persib, Umuh Muchtar, menyambut baik keputusan PT Liga Indonesia terkait kebijakan tersebut. Menurutnya, jika Maung Bandung berhasil juara musim ini, dirinya akan tetap mempertahankan komposisi pemain.

Termasuk pemain asing yang kemungkinan akan tetap sama yaitu Makan Konate, Djibril Coulibaly dan Vladimir Vujovic. "Persib siap dan mendukung penuh keputusan PT Liga dan PSSI terkait pengurangan kuota pemain asing. Karena saya yakin ini semua demi kebaikan sepak bola Indonesia," ujar Umuh saat dihubugi Republika Online, Selasa (4/11)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement