Kamis 06 Nov 2014 06:55 WIB

Kritik Wasit Bela Chelsea, Pelatih Ini Didenda

Pelatih Neil Warnock.
Foto: Reuters
Pelatih Neil Warnock.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --- Pelatih Crystal Palace Neil Warnock didenda sebesar 9.000 pound terkait komentar-komentar yang dilontarkannya setelah pertandingan yang mengacu kepada wasit Craig Pawson menyusul kekalahan 1-2 timnya dari Chelsea di pertandingan Liga Utama Inggris pada 18 Oktober, demikian diumumkan FA pada Rabu (5/11).

Pelatih the Eagles berusia 65 tahun itu, yang perilaku mengkritik para wasitnya di depan umum bukan merupakan hal yang baru, mengatakan Pawson 'dipengaruhi' para pemain Chelsea pada keputusan-keputusannya untuk mengusir Damien Delaney karena mendapatkan kartu kuning kedua, lapor AFP. Warnock menolak dakwaan tersebut dan meminta persidangan pribadi, yang berlangsung pada Rabu.

Pernyataan FA selanjutnya berbunyi, "Menyusul persidangan Komisi Regulator Independen pada hari ini (Rabu 5 November 2014), pelatih Crystal Palace Neil Warnock didenda 9.000 pound untuk sikap tidak patutnya terkait komentar-komentar kepada media pasca-pertandingan."

"Warnock didakwa menyusul komentar-komentarnya pada media yang dibuatnya setelah pertandingan melawan Chelsea pada 18 Oktober 2014, yang diduga FA mengesankan wasit pertandingan termotivasi oleh bias; dan/atau menghina permainan."

"Dakwaan itu, yang dibantah Warnock pada persidangan pribadi, terbukti dan ia juga mendapat peringatan terhadap tingkah lakunya di masa yang akan datang."

Dua pekan silam Warnock, berbicara sebelum pertandingan Palace melawan Sunderland, mengatakan ia akan mengubah perilakunya karena ia sekarang telah kembali menangani tim, setelah ia sebelumnya sempat menjadi komentator televisi.

"Saya tidak dapat berpikir saya dapat mengubah bagaimana berlangsungnya hal itu. Saya harus mengubah diri sendiri," kata Warnock, tetap menyesalkan keputusan yang merugikan Palace saat mereka kalah dari Sunderland pada Senin.

"Pada saat ini saya harus berubah untuk mematuhi instruksi-instruksi terhadap Liga Primer Inggris. Apakah itu merugikan pers atau tidak, saya tidak tahu, namun saya harus berubah-mereka tidak akan berubah untuk saya."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement