REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, menilai 'sepak bola gajah' terjadi karena ada kesalahan pola pikir pada pemain. Para pemain hanya mengejar kemenangan tanpa mempedulikan cara meraih kemenangan tersebut.
Indra mengomentari laga PSS Sleman dan PSIS Semarang dimana kedua tim secara memalukan memamerkan 'sepak bola gajah'. Dalam laga babak delapan besar divisi utama pada 26 Oktober tersebut, kedua tim sengaja membuat 5 gol bunuh diri di 10 menit terakhir pertandingan.
Indra menilai 'sepak bola gajah' terjadi karena pemain hanya mengejar kemenangan. Padahal, sepakbola bukan hanya bicara soal menang kalah tapi juga ada nilai-nilai.
''Sejak usia dini, sepak bola ditanamkan hanya soal menang. Hanya itu yang diberikan,'' katanya kepada Republika Online. ''Sepak bola hanya satu yaitu menang, kalah tidak boleh.''
Indra mengatakan pola pikir itu tertanam hingga pemain tersebut dewasa. Karena itu, ada pemain yang memilih cara tidak sportif demi mengejar kemenangan.
''Kemenangan memang penting. Kalau sebuah tim bermain bagus, kemenangan itu bonus dari mereka bermain bagus. Jangan permainan sepakbolanya yang direkayasa, akibatnya yang terjadi macam-macam itu,'' katanya.
Indra mengatakan Indonesia harus bisa melakukan pembinaan yang lebih baik agar 'sepak bola gajah' tidak lagi terulang. Tak hanya skil permainan, tetapi cara pandang dan mental pemain juga harus ditata.
''Sepak bola bukan soal kalah menang saja, namun ada nilai-nilai di dalamnya,'' katanya.