Sabtu 08 Nov 2014 02:45 WIB

Pengamat: Kemenangan Persib Hapus Beban Mental Lawan Tim Papua

Rep: c60/ Red: Bilal Ramadhan
  Pesepakbola Persib Bandung mengangkat piala LSI 2014 usai mengalahkan Persipura Jayapura dengan adu pinalti dalam final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11). (Antara/Rosa Pangga
Pesepakbola Persib Bandung mengangkat piala LSI 2014 usai mengalahkan Persipura Jayapura dengan adu pinalti dalam final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11). (Antara/Rosa Pangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Kesuksesan Persib Bandung mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11) malam membawa Persib Bandung meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL). 

Gelar tersebut seperti air segar yang telah ditunggu para Bobotoh, sebutan pendukung Persib, yang berpuasa gelar selama 19 tahun. “Baru sekarang setelah 19 tahun. Kemenangan luar biasa itu,” ujar pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy kepada Republika, Jumat (7/11). 

Budiarto menyebut, Persib hampir tidak pernah menang dari tim dari tanah Papua. Ia menyebut kemenangan Persib atas Persipura juga berari perombakan mental persib atas tim dari timur.

“Persib itu dari tahun 80-an seperti beban mental melawan tim dari Papua,”jelasnya.

Kendati demikian, kemenangan Firman Utina Dkk tidak diraih dengan mudah. Maung Bandung harus berjibaku dalam permainan dramatis yang berakhir dengans skor 2-2.

Skor imbang dilanjut dengan 15 menit babak tambangan yang tidak mengubah kedudukan. Persib baru bisa memastikan kemenangan melalui drama adu penalti dengan kemenangan tipis 5-3.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement