REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, berjanji akan berusaha maksimal untuk membongkar kasus sepak bola gajah. Saat ini pihaknya masih terus melakukan serangkaian investigasi.
"Kami memerlukan waktu untuk menyusun hasil rangkaian investigasi. Kami akan menemukan aktor intelektual di balik sepak bola gajah. Kemudian potensi hukumannya sangat berat mulai dari denda hingga dilarang beraktivitas seumur hidup," kata Hinca di Jakarta.
Pernyataan Hinca ini disampaikan menyusul sidang lanjutan kasus yang telah melilit PSS Sleman dan PSIS Semarang. Dalam sidang yang digelar kemarin, Komdis memanggil perangkat pertandingan serta manajer tim kedua kesebelasan. Sayangnya, hasil sidang itu masih belum menelurkan keputusan apapun.
Dalam sidang tersebut, Komdis menghadirkan pengawas pertandingan Jufrial, hakim lapangan Hulman Simangunsong, asisten wasit Hamim Tohari, dan wasit cadangan Budi Harianto. Mereka diperiksa satu per satu oleh Komdis di kantor PSSI pusat, Jakarta, Selasa (11/11) malam.
Komdis mengaku saat ini pihaknya masih membutuhkan waktu. Ia melihat kasus sepak bola gajah yang melibatkan dua klub Divisi Utama ini merupakan persoalan yang cukup rumit. Ia mengatakan saat ini FIFA dan AFC sudah menegur PSSI agar dapat menyelesaikan kasus memalukan tersebut.
''Ini disebabkan kasus yang mengarah kepada match fixing ini adalah tindakan extra ordinary karena mereka bermain untuk kalah. Ini sangat mencederai sportivitas,'' ujarnya.
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Persebaya Surabaya
|
11 | 7 | 3 | 1 | 11 | 5 | 24 |
| 2 |
Persib Bandung
|
11 | 6 | 5 | 0 | 19 | 11 | 23 |
| 3 |
Pusamania Borneo
|
11 | 6 | 3 | 2 | 16 | 9 | 21 |
| 4 |
Bali United
|
11 | 6 | 2 | 3 | 16 | 7 | 20 |
| 5 |
Persija
|
11 | 5 | 3 | 3 | 16 | 5 | 18 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika