Kamis 20 Nov 2014 20:46 WIB

Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Sepak Bola Gajah

Rep: C61/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan.
Foto: Antara
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhi hukuman seumur hidup kepada pelaku Sepak Bola Gajah, antara PSS Sleman dan PSIS Semarang. Tidak hanya itu, Komdis juga memberi denda kepada mereka. Meski demikian, investigasi tetap berlanjut untuk mengusut aktor intelektual di luar lapangan.

Hukuman yang dijatuhkan juga bervariasi, mulai dari larangan beraktivitas satu tahun hingga seumur hidup, terhitung dari 11 Oktober 2014. Hal tersebut berdasarkan perannya dalam menciptakan insiden memalukan tersebut.

Manajer tim PSIS Semarang, Wahyu Winarto, sekretaris tim PSS Sleman Eri Febryanto, bersama pelatih kepala kedua tim, dihukum seumur hidup serta denda Rp 200 juta. Hanya saja hukuman manajer tim PSS Sleman ditunda, karena yang bersangkutan tak berhalangan hadir saat pemeriksaan.

Kemudian asisten pelatih PSIS dan PSS Semarang, dihukum selama 10 tahun dan denda Rp 150 juta. Pemain yang terlibat langsung mulai dari kiper, pelaku gol bunuh diri, dan striker yang menjaga gawang lawan, diberi hukuman seumur hidup dan denda Rp 100 juta.

Kemudian pemain yang berkecimpung dilapangan lainnya, dihukum larangan beraktivitas selama lima tahun serta denda Rp 50 juta. Dan pemain cadangan kecuali dua pemain asing PSIS Semarang diberi hukuman satu tahun dengan masa percobaan selama lima tahun, dan denda Rp 50 juta.

Untuk kedua pemain asing PSIS, Ronald Fagundes, dan Julio Alcorse diberi hukuman  lima tahun dan  denda 150 tahun. Lantaran selain kedua pemain merupakan pemain asing yang cukup lama di Indonesia, mereka juga  terkesan menutup-nutupi kasus praktek Persongkongkolan jahat tersebut.

Hukuman juga menimpa pembantu umum dan pemijat, mereka diberi hukuman larangan berkecimpung di dunia sepak bola selama satu tahun, dengan masa percobaan lima tahun. Namun untuk jabatan ini Komdis tidak memberi denda, hanya hukuman saja.

Meski demikian, hukuman tersebut masih bisa dibanding. "Tanggal tiga kita akan laporkan ini ke AFC di Kuala Lumpur. Investigasi ini tetap berlanjut untuk mencari aktor intelektual di luar lapangan, ini persengkongkolan jahat harus dibongkar tuntas," tegas Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan, Kamis (20/11) malam WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement