REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Putra Sleman Sembada yang juga manajer PSS Sleman, Supardjiono, bakal membela para pemain terkait hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Salah satunya, dengan upaya banding ke Komisi Banding (Komding) PSSI.
Namun, tindakan banding akan dilakukan usai pihaknya menerima surat resmi dari Komdis maupun PT Liga Indonesia selaku operator liga.
“Kami pelajari dahulu salinan keputusan Komdis PSSI. Yakin banding nanti diterima karena Komdis PSSI pun memberi peluang untuk itu. Saya yakin banding atas hukuman yang diterima manajemen,pelatih,dan para pemain PSS Sleman diterima PSSI. Komdis sendiri memberi peluang banding,” kata Supardjiono, saat dihubungi Republika Online, Selasa (25/11).
Sebab unuk melakukan banding atas hukuman tersebut, pihak PSS Sleman perlu surat keputusan hukumannya. Sehingga memudahkan lankah-langkah dalam banding nanti. "Yang pasti kita akan bela pemain juga official tim yang terkena sanksi," tambah Supardjiono.
Terkait hukuman yang dijatuhkan Komdis pada PSS Sleman dinilai sangat berat dan dapat membunuh karir pemain. Dia sendiri merasa kaget dengan keputusan itu. Manajemen juga kecewa karena sudah mengeluarkan biaya besar untuk membawa PSS Sleman sampai delapan besar Divisi Utama 2014.
Supardjiono sendiri terancam dilarang beraktivitas seumur hidup serta denda Rp 200 juta. Supardjiono bersama sekretaris tim, Eri Febrianto, kemudian Rumadi dan juga pelatih tim Herry Kiswanto yang mendapat hukuman serupa.