REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski keberhasilan Borneo FC menembus babak final diiringi dengan isu yang tidak menyenangkan. Setelah lawannya pada semifinal lalu, PSGC Ciamis mengaku hampir disuap oleh oknum. Namun, isu tersebut tidak mengganggu persiapan Pesut Etam di laga final lawan Persiwa Wamena.
"Isu murahan itu tak ganggu partai final kami sama sekali. Kalau benar kenapa gak ditangkap saja, dan introgasi siapa yang nyuruh.Saya sudah katakan ke anak-anak tetap fokus melawan Persiwa di final," kata Manajer Borneo FC, Tommy Ermanto saat dihubungi Republika Online, Rabu (26/11).
Bagi Borneo FC persiapan jelang lawan Persiwa lebih penting dibanding menanggapi isu tersebut. Sebab lawan yang dihadapinnya bukanlah sembarangan, menurutnya semua tim asal Papua sangat kuat.
Hal tersebut dibuktikan dengan menyingkirkan Martpura FC. Padahal klub berjuluk Badai Pegunungan hanya tim pengganti PSIS Semarang. Pesut Etam sendiri bertekad untuk memenangkan juara divisi utama.
Kata Tommy, kemenangan bagi Borneo dapat membuktikan kalau materi pemain yang dimilikinya lebih berkualitas dibanding kontestan lainnya. Sehingga anggapan kemenangan Borneo selalu dibantu wasit, tidak terbukti.
"Saat ini kita hanya fokus ke babak final. Kondisi pemain saat ini tidak ada masalah, semuanya siap bertarung melawan Persiwa," ucap Tommy.
Untuk isu suap, Tommy akan menyelesaikannya, setelah laga final, yang digelar pada pada Kamis (27/11) pekan ini. Pihaknya juga memberi waktu pada PSGC Ciamis untuk meminta maaf, jika tidak ingin dilaporkan pihak ke kepolisian.