Rabu 26 Nov 2014 16:26 WIB

Beranikah Menpora Membongkar Mafia di PSSI?

Rep: Angga Indrawan/ Red: Citra Listya Rini
Logo PSSI
Logo PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Derasnya tekanan publik untuk pembekuan PSSI direspons baik berbagai pihak. Salah satunya lahir dari Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI). Ketua FDSI, Helmi Atmaja mengungkapkan momentum inilah yang harus segera direspons cepat kementerian pemuda olahraga untuk segera memberikan perhatian khusus kepada PSSI.

Sebab, tak hanya soal kinerja kepengurusan PSSI yang mulai menghawatirkan. FDSI juga menuntut keberanian dan ketegasan Menpora untuk meminta keterbukaan soal anggaran PSSI. Terlebih, dalam sidang gugatan FDSI kepada PSSI yang tengah dijalani pekan ini, sejumlah saksi ahli menguatkan bahwa PSSI menerima kucuran dana dari APBN.

"Titik akumulasi dari banyaknya kecatatan dalam tubuh PSSI," kata Helmi saat dihubungi, Rabu (26/11). Kendati demikian, FDSI tetap menghormati tuntutan publik terhadap pembekuan PSSI. Namun perlu diingat, sambung Helmi, ada beberapa persoalan yang harus ditelusuri dalam anomali PSSI.

"Kita akan segera menyampaikan surat untuk meminta ketegasan Menpora, kita beraudiensi, dan kita siap buka-bukaan apa yang terjadi di lingkungan PSSI," ujar Helmi menegaskan.

Sebelumnya masih hangat diberitakan, terjadi sengketa antara FDSI dan PSSI terkait keterbukaan informasi publik. FDSI mengajukan gugatan melalui Komisi Informasi Pusat (KIP) terkait pengelolaan anggaran PSSI yang hingga kini tak dapat ditembus publik. Menurut Helmi, hingga saat ini PSSI masih menutup diri perihal keterbukaan soal pengelolaan anggaran.

"Coba seandainya kita belajar dari pengelolaan federasi sepakbola Singapura, mereka terbuka mempublish anggarannya," ujar Helmi menambahkan.

Akhirnya, kata Helmi, tuntutan pembekuan PSSI ini adalah bentuk kemarahan luar biasa dari seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Merosot drastisnya performa timnas di beberapa kompetisi dalam satu dekade terakhir, juga tidak terlepas dari cacatnya kepengurusan, pembinaan, hingga iklim kompetisi yang tidak sehat. Kasus sepakbola gajah yang masih terkatung, pun sambng Helmi, harus menjadi perhatian.

"Beranikan Menpora juga membongkar dan memberantas mafia-mafia di PSSI?" tutup Helmi. FDSI berharap, harus ada langkah konkret dari Menpora.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement