Kamis 04 Dec 2014 19:16 WIB

Sutan Harhara: Sistem Sepak Bola Indonesia Harus Diubah

Rep: Angga Indrawan/ Red: Israr Itah
Sutan Harhara
Foto: www.antarariau.com
Sutan Harhara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kursi pelatih timnas senior Indonesia masih kosong setelah ditinggalkan Alfred Riedl, Rabu (3/12). Sejumlah nama baru muncul meramaikan bursa calon pelatih berpaspor Austria tersebut. Yang paling mencuat adalah Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro, dua asisten Riedl.

Kendati demikian, penggantian pelatih sejatinya bukan solusi utama. Siapapun pelatih yang akan diberikan mandat, tidak menjamin bakal mampu mengangkat prestasi Indonesia dari jurang keterpurukan.

"Siapapun pelatihnya, sistem sepakbola ini mesti diubah," ujar mantan direktur teknik timnas Sutan Harhara, Kamis (4/12). Sistem yang dimaksud Sutan dalam hal ini adalah pola kompetisi, pembinaan dini, hingga pengelolaan manajemen timnas.

Menurutnya, banyak persoalan yang harus dibenahi pihak berwenang, dalam hal ini PSSI jika ingin mengangkat prestasi timnas. Bagi mantan penggawa timnas era 1970-an itu, Indonesia sudah kenyang pengalaman dengan sejumlah pelatih berlainan karakter, baik asing maupun lokal. Nyatanya belum ada yang mampu memberikan rapor mentereng.

"Sosok pelatih hanya satu persoalan, ada banyak hal yang perlu dibahas dalam tubuh persepakbolaan Indonesia," ujarnya menambahkan.

PSSI melalui sekjennya, Joko Driyono, Rabu (3/12) menjanjikan bakal memunculkan nama pelatih baru pada akhir Februari ini. Hal itu, kata Sutan, membuat tugas kian berat bagi pelatih baru. Bagaimana tidak, hanya selang sebulan usai penunjukkan, timnas Indonesia harus dihadapkan pada sejumlah laga uji coba Internasional.

"Kecuali kita mau menggelontorkan uang banyak untuk mengontrak pelatih berkualitas dan berkelas dunia," ujar Sutan menambahkan.

Berdasarkan agenda PSSI, timnas Indonesia rencananya akan melakukan uji coba internasional di bulan Maret 2015. Ujicoba ini untuk persiapan menghadapi kualifikasi Piala Asia maupun Piala Dunia di 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement