REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Rasisme ternyata menjadi bagian hidup dari Mario Balotelli. Penyerang Liverpool ini mengalami masa remaja yang kurang mengenakkan lantaran berkulit hitam di Italia.
Ketika tumbuh dewasa, Balotelli yang berasal dari keluarga menengah ini berusaha keras melawan rasisme di Italia. Sebuah publikasi yang dilansir Metro, Ahad (7/12), melaporkan Balotelli sempat mencuci tangannya dengan air mendidih lantaran ingin mengubah warna kulit tangannya menjadi putih.
Bahkan, Super Mario sempat ingin mewarnai kulitnya dengan warna pink. Mantan guru Balotelli, Tiziana Gatti, seperti dikutip The Sun, mengatakan Balotelli memiliki masalah dengan identitas dirinya.
"Saya bertanya kepadanya (Balotelli), bagaimana kamu memandang diri kamu? Dia menjawab bahwa hatinya pun hitam. Dia takut tidak bisa diterima oleh orang lain," ujar Gatti.
Pengakuan soal masa remaja Balotelli yang kurang bahagia ini muncul setelah mantan pemain AC Milan itu dikenakan sanksi oleh FA karena memposting gambar berbau rasisme di Instagram.