Selasa 09 Dec 2014 06:11 WIB

'Semoga Bukan Pencitraan PSSI Tunjuk Boy Rafli'

Rep: Angga Indrawan/ Red: Israr Itah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi merespons positif langkah PSSI yang melibatkan kepolisian dalam investigasi sepak bola gajah di Indonesia. Menurutnya, langkah ini memang sudah jadi kenisycayaan melihat geliat mafia sepak bola yang sangat mengkhawatirkan. 

Digandengnya kepolisian Indonesia, kata Apung, juga selaras dengan upaya PSSI belakangan ini yang sudah bekerja sama dengan kepolisian internasional (Interpol) untuk mengusut aktor utama di balik dugaan match fixing di sepak bola Indonesia. PSSI meminta Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar bersedia menduduki jabatan sebagai ketua Departemen Integritas PSSI. Dengan duduknya Boy di kepengurusan, diharapkan pengusutan kasus pengaturan pertandingan bisa menjangkau aktor di luar kewenangan PSSI.

Siapapun pemimpinnya, kata Apung, yang dibutuhkan masyarakat adalah terungkapnya para mafia sepak bola. Penunjukkan ketua, memang cukup baik, namun konsep kerja yang jelas lah yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan cuma sekadar tunjuk hanya untuk pencitraan saja," ujar Apung, Senin (8/12).

PSSI, kata Apung harus punya cara kerja yang jelas dalam upaya mengungkap aktor di balik sepak bola gajah. Sebelumnya, Apung juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk ambil bagian dalam upaya mengungkap aksi suap di lapangan hijau. Pemerintah, tambahnya, punya kewenangan hukum lantaran memiliki UU no 10 tahun 1980 tentang tindak pidana suap.

Kasus sepak bola gajah, termasuk dagelan bola PSS Sleman dan PSIS Semarang 26 Oktober silam, disebut masih dalam tahap investigasi lebih jauh oleh PSSI. Investigasi bakal dipimpin departemen integritas, yang kemudian hasil laporannya akan diberikan kepada komisi disiplin PSSI untuk diberikan tindakan sanksi maupun hukum bagi pelaku. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement