REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Panitia penyelenggara pertandingan (panpel) dan manajemen Arema Cronus bersiap melakukan terobosan baru untuk musim depan. Mengutip laporan dari laman resmi klub, Arema tengah menggodok rencana untuk membuat komisi disiplin (komdis) internal.
Komdis internal ini dihadirkan dengan tugas memberikan laporan pertandingan dan pelanggaran kepada Komdis PSSI. Selain itu, fungsi 'komdis tandingan' ini bakal memberikan sosialisasi tentang manual liga dan law of the game yang baru kepada para supporter dan semua elemen dalam pertandingan.
”Senin (hari ini) kami mulai bicara dengan manajemen tentang komdis internal. Orang yang dipilih masuk tim itu harus benar-benar berkompeten. Mungkin dari setiap elemen ada. Seperti panpel, supporter sampai manajemen,” kata Abdul Haris, ketua panpel Arema, di Malang, Selasa (9/12).
Ditanya tentang latar belakang ide membuat komdis internal, Haris mengakui, kalau Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan yang memberikan saran pertama. ''Karena mereka tidak ingin banyak pelanggaran terjadi di Malang.''
Seperti musim lalu, denda Rp 250 juta dijatuhkan kepada manajemen Arema atas perbuatan supporter yang menyanyikan lagu rasis dalam pertandingan home lawan Persija Jakarta 18 Mei.
”Hal seperti itu nanti jadi salah satu tugas komdis internal. Mereka harus lebih gencar melakukan sosialisasi. Tapi jika tetap ada pelanggaran di dalam stadion, ya harus tetap dicatat untuk dilaporkan,” ujarnya.