Rabu 10 Dec 2014 09:05 WIB

Didenda FIFA Rp 191 Juta, Ini Pendapat Manajer PSIS

Rep: Angga Indrawan/ Red: Erik Purnama Putra
Manajer Umum PSIS Semarang, Khairul Anwar.
Foto: Kabar17
Manajer Umum PSIS Semarang, Khairul Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PSIS Semarang belum mendapat informasi terkait dengan denda yang diberikan FIFA atas dugaan pembocoran transfer matching system (TMS) FIFA yang bersifat rahasia.

General Manager PSIS, Khairul Anwar mengaku, saat ini manajemen klubnya justru tengah konsentrasi melakukan upaya pendampingan hukum kepada sejumlah pemain yang terlibat dalam sepak bola gajah. "Kami sama sekali belum mendapatkan informasinya," ujar Khairul Anwar saat dihubungi, Rabu (10/12).

Menurut pengacara yang juga aktif memantau lini masa Twitter PSIS itu, sejauh ini berdasarkan pantauannya tidak pernah ada informasi yang diberikan manajemen klub di sosial media berkaitan dengan FIFA. Sejauh ini, tambah Khairul, penggunaan sosial media hanya dilakukan untuk memantau perkembangan upaya banding PSIS kepada Komisi Disiplin PSSI.

Sekaligus, lanjut dia, mendapatkan dukungan dari masyarakat, penggunaan sosial media juga dilakukan mengingat minimnya informasi yang diberikan PSSI kepada nasib timnya yang tengah melakukan langkah-langkah hukum.

"Tapi bagaimanapun juga, kita akan ikut memeriksa apakah dugaan itu memang terbukti atau tidak, yang jelas ini informasi sangat baru kami terima," ujarnya menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, Komite Disiplin (Komdis) FIFA menjatuhkan sanksi denda kepada tiga klub Indonesia. Ketiga klub ini melakukan pelanggaran dengan mempublikasikan data dalam dalam transfer matching system (TMS) FIFA yang bersifat rahasia.

Ketiga klub itu yakni Persebaya Surabaya, Bali Devata Persires, dan PSIS Semarang. Persebaya dan Bali Devata dikenai denda 25 ribu Swiss Franc atau sekitar Rp 318 juta. Sementara PSIS didenda 15 ribu Swiss Franc (Rp 191 juta).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement