REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kian memburuknya prestasi sepak bola nasional terus diikuti dengan tuntutan masuknya pemerintah untuk membekukan sementara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menilai pembekuan sementara PSSI bukanlah solusi yang tepat untuk bisa mengangkat kembali prestasi sepak bola Indonesia.
Menurut JK, siapapun yang akan memimpin PSSI, kondisinya tidak akan merubah banyak wajah prestasi sepak bola nasional. JK mengakui, hal ini berbeda dengan kondisi PSSI pada era 50-an. Pada saat itu, PSSI jauh lebih baik dan diikuti meningkatnya prestasi sepak bola Indonesia.
Akhirnya, JK menambahkan, pembekuan PSSI bukan menjadi salah satu solusi. Dia menilai, apa yang kurang dari sepak bola Indonesia saat ini adalah kurangnya semangat juang para pemain dan minimnya tempat latihan. ''Bukan salah PSSI, mau diganti kayak apapun, semangat juang dan tempat latihan yang kurang,'' kata JK usai melakukan penandatangan MoU antara PMI dan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Kamis (11/12).
Lebih lanjut, JK menjelaskan, sebagai solusi untuk mengembalikan lagi prestasi sepak bola nasional, harus lebih banyak porsi latihan. Sementara untuk jangka panjang, anak-anak harus diberi tempat lapang agar bisa bergerak bebas dan bisa bergerak bebas serta berolahraga.
JK juga menyoroti soal banyaknya jumlah pemain-pemain asing yang merumput di Indonesia. ''Harus banyak latihan, lebih banyak tempat-tempat hijau untuk anak-anak berlari-lari, anak-anak bergerak. Jangan pula terlalu banyak pemain asing, nanti yang dihormati pemain asingnya,'' ujar Wapres.