Kamis 11 Dec 2014 17:42 WIB

Tiga Klub Indonesia Dihukum FIFA, Ini Dalih PSSI

Rep: c65/ Red: M Akbar
FIFA
Foto: Reuters
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Belum lama ini Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menggegerkan ranah sepakbola Indonesia karena menghukum tiga klub sekaligus. Hal itu dikarenakan Persebaya, Persires Bali Devata dan PSIS Semarang dianggap memublikasikan transfer matching system (TMS) FIFA.

Sayangnya, Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) tidak dapat mengatur alur tersebut lantaran tidak memiliki password TMS setiap klub. Hal itu diungkapkan Direktur Members Development and Stakeholder PSSI, Budi Setiawan, usai menghadiri diskusi Kamisan Kemenpora di Kantor Kemenpora, Kamis (11/12).

"Kerahasiaannya itu sudah diatur oleh FIFA," kata dia.

Ia menuturkan, sebelum musim kompetisi dimulai, selalu ada workshop dan kursus terkait TMS dengan instruktur dari Federasi Sepakbola Asia (AFC) dan PT. Liga sebagai penyelenggara kompetisi. Peserta kursus tersebut juga dikhususkan untuk bagian administrasi masing-masing klub.

"Saya saja tidak tahu, itu berkaitan dengan kerahasiaan," katanya.

Meski instruktur yang datang merupakan pihak AFC, namun TMS ini terintegrasi seluruh dunia. Akibat keteledoran tiga klub tersebut, PSSI merasa mendapat tamparan di tengah konflik yang terjadi.

Apalagi, PSSI akan menanggung hukuman dari FIFA jika klub-klub itu tidak membayarkan denda yang diminta. Sebesar 25 ribu franc swiss (Rp 300 juta) harus dibayarkan Persires dan Persebaya karena beralasan membuka data rahasia mereka melalui akun Twitter, sedangkan PSIS didenda sebesar 15 ribu franc swiss (Rp 191 juta) lantaran mempublikasikan surat rahasia yang dikirim FIFA kepada mereka.

Untuk itu, PSSI berencana memberi hukuman kepada tiga klub tersebut, meski dua diantaranya bukan anggota PSSI langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement