Senin 15 Dec 2014 14:55 WIB

Lima Fakta Kemenangan MU dari Liverpool

Rep: C69/ Red: Citra Listya Rini
Para pemain Manchester United merayakan gol Wayne Rooney ke gawang Liverpool, Ahad (14/12).
Foto: Phil Noble/Reuters
Para pemain Manchester United merayakan gol Wayne Rooney ke gawang Liverpool, Ahad (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER  --  Manchester United baru saja mengalahkan Liverpool dengan skor telak 3-0 di Old Trafford, Ahad (14/12) malam WIB. Kubu Setan Merah nyaman dalam kemenangannya, sedangkan Brendan Rodgers bersama Liverpool kembali berada di bawah tekanan.

Tapi apa yang bisa dipelajari dari kekalahan Liverpool di Old Trafford? Berikut ini ada lima poin di antaranya, yang telah disusun berdasarkan pemberitaan di Mirror.

1. Tembok Besar Cina adalah Pertahanan Terkuat Kedua di Dunia. Kenapa? Pertahanan terkuat di dunia saat ini dimiliki David De Gea. Kali ini, lagi-lagi kiper MU itu memperlihatkan kinerja luar biasa di timnya.

Kiper asal Spanyol ini membuat tiga kali penyelamatan vital. Dengan kualitas itu ia melahirkan keyakinan bagi seluruh tim. Sementara agi Simon Mignolet yang duduk di bangku cadangan sisi Liverpool, pasti menjadi hal yang sulit untuk ditonton. Tentunya termasuk soal kepercayaan diri.

2. Hanya butuh lima menit, Antonio Valencia melancarkan nutmeg pertamanya dalam pertandingan itu, meniggalkan Adam Lallana yang bertindak seperti ia tidak pernah dipermalukan di depan kerumunan Old Trafford. Tidak lama setelahnya, trik nutmeg lainnya dihadirkan Joe Allen yang menyebabkan gol pertama bagi Manchester United.

Sementara, Wayne Rooney membuat segalanya terlihat mudah. Padahal tidak mudah tentunya untuk menempatkan bola di sudut dengan jarak tipis tanpa kontrol yang baik.

Itu adalah hasil dari pemain sayap yang percaya diri dan diakhiri oleh striker yang juga percaya diri. Meski sebenarnya mereka tidak dalam kualitas paling prima dalam beberapa tahun terakhir, saat itu mereka percaya mereka dalam keadaan sebaliknya. Tapi bagi tim yang telah menang enam kali berturut-turut belakangan ini, MU berhak untuk mempercayai itu.

3. Secara teknis Liverpool memang buruk. Sebelum pertandingan, Rodgers pernah berkata akan membawa beberapa peruabahan dalam pertandingan kali ini yang akan membuat tim bermain lebih secara teknis. Nyatanya, itu tidak berhasil.

Masalah Liverpool di musim ini adalah bahwa mereka bahkan tidak dapat melaksanakan dasar-dasar permainan dengan baik. Cara membela diri mereka memalukan. Selain itu, secara fundamental bagi sebuah tim yang didorong untuk bermain dari belakang, tentu saja harus membangun dari sisi belakang.

Ini jelas menunjukkan seorang manajer yang frustasi dan kehabisan ide. Padahal ini bukanlah kali pertama ia melempar dadu dalam pertandingan besar musim ini. Semacam ini tidak bisa dikatakan sebagai pertanda baik bahwa akhirnya mereka punya strategi jangka panjang untuk membawa tim ke depan.

4. Manchester United harus punya cara untuk bisa mengkloning Wayne Rooney. Kapten Timnas Inggris itu menempatkan pergeseran besar yang akhirnya menunjukkan beberapa kelemahan di posisi Liberpool.

Untuk menghasilkan gol pertama, Rooney terdiam untuk mempelajari Coutinho sebelum melesat ke depan dan berhasil menyambut umpan Valencia di luar kotak penalti.

Rooney juga sering kmebali ke posisi di depan tiga pemain belakang, yang tidak jelas apakah memang ini bagian dari strategi atau hanya karena permainan dari rekannya, Marouane Fellaini tidak luar biasa. Jelasnya, aksi ini berhasil bagi MU.

5. Ketika Anda memiliki tiga pemain depan yang memiliki kontrol dan kemampuan yang baik untuk membuka pertahanan dengan serangkaian umpan, itu jelas masuk akal untuk melancarkan bola jarak jauh di lapangan. Pada saat itu, Raheem Sterling, si objek, mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Tapi tidak ada kesempatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement