REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pengungkapan aktor intelektual sepak bola gajah terus jalan di tempat. Padahal, sejumlah pemain PSS Sleman, salah satu pihak yang terlibat dan menjadi korban, mengaku bakal buka suara terkait siapa yang menginstruksikan untuk melakukan gol bunuh diri tersebut.
Jaminan hukum belum juga turun. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tanpa iming-iming pendampingan hukum justru menginstruksikan para pemain untuk melapor ke kepolisian.
"Saatnya untuk mereka melapor ke kepolisian," kata Imam Nahrawi melalui pesan singkat kepada Republika Online, Senin (15/12).
Tak berlebihan, respons ini justru dinilai bakal mematikan semangat para pemain. Sebelumnya, salah satu pemain PSS yang diminta dirahasiakan namanya, mengaku siap membeberkan semua cerita di balik drama lima gol bunuh diri di Yogyakarta tersebut.
Menurut pemain itu, keterangan di depan Menpora bakal memberikan ketenangan batin dan tentunya ada jaminan hukum dan nasib bagi karier pemain.
"Insya allah, kalau kepada Menpora, saya dan pemain lain juga akan cerita," ujar salah satu pemain PSS saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (13/12). Penggawa PSS lain yang juga tak ingin disebutkan identitasnya menyebut, hingga tidak ada kepastian jaminan hukum dari menpora.
Para pemain akan pasrah lewat mekanisme hukum yang ditempuh manajemen. Artinya, aktor intelektual tak terungkap dan selesai di tingkatan pemain dan pelatih yang terkena sanksi.