REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Asosiasi Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara dalam kongres tahunan merekomendasikan pembentukan tim persiapan prakualifikasi PON XIX/2016.
Ketua Asosiasi PSSI Sulawesi Tenggara (Sultra) Sabaruddin Labamba di Kendari, Minggu, mengatakan peserta kongres tahun 2014 itu merekomendasikan pembentukan tim persiapan prakualifikasi PON XIX.
"Kongres tahunan strategis bagi dunia sepak bola Sultra sehingga peserta yang terdiri dari pengurus kabupaten/kota mencurahkan perhatian sepenuhnya," kata Sabaruddin.
Manajemen tim persiapan prakualifikasi PON XIX diharapkan segera bekerja keras menjaring pemain-pemain potensial untuk dipersiapkan menghadapi prakualifikasi PON tahun 2015.
"Tugas tim manajemen prakualifikasi PON PSSI Sultra tidak ringan. Mereka dituntut segera bekerja untuk menggali pemain handal karena prakualifikasi PON XIX sudah di depan mata," katanya.
Pelatih sepak bola Sultra Hamdan mengakui persaingan merebut tiket PON XIX akan berlangsung ketat karena PSSI provinsi lainnya sudah mempersiapkan diri seoptimal mungkin.
"Tolok ukur kemampuan pemain hanya melalui ajang atau kompetisi. Masalahnya kompetisi sepak bola di Sultra terbilang krisis. Yang baru saja digelar adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)," kata Hamdan.
Ia mengharapkan waktu yang tersisa sebelum prakualifikasi PON yang belum ditetapkan waktu pelaksanaannya dimanfaatkan oleh PSSI Sultra untuk menggelar kompetisi.
"Pengurus PSSI Sultra harus berbuat jika angan-angan merebut tiket PON menjadi kenyataan. Kalau tidak mau berbuat di tengah keterbatasan maka hampir pasti tiket PON hanya mimpi," katanya.