Jumat 02 Jan 2015 13:04 WIB

Jenderal Polisi Ini Masuk Tim Pengawasan PSSI

Komjen (Pol) Oegroseno
Foto: Antara
Komjen (Pol) Oegroseno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Oegroseno yang juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia, Jumat, masuk Tim Sembilan bentukan pemerintah yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI.

Oegroseno menjadi satu-satunya wakil yang berasal dari latar belakang kepolisian. Sedangkan delapan orang lainnya berasal dari beberapa disiplin baik akademisi, pengamat olahraga, mantan pemain hingga sosiolog.

Pengumuman Tim Sembilan yang diharapkan mampu menggali dan menelusuri apa yang menjadi kendala pada persepakbolaan nasional itu dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi di Media Center, Kemenpora, Jakarta, Selasa.

"Sebenarnya tim sudah bekerja, tapi secara resmi baru diumumkan hari ini. Tim ini akan bekerja antara dua hingga tiga bulan kedepan dan hasilnya akan direkomendasikan ke pemerintah," kata Imam Nahrawi.

Tim Sembilan bentukkan pemerintah itu selain diisi oleh Oegroseno adalah sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiato Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto.

Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen dan mantan Direktur Pencegahan KPK Eko Tjitadi.

Ditanya kenapa melibatkan Oegroseno yang saat ini berebut legitimasi organisasi dengan Marzuki Alie, Imam Nahrawi mengaku sangat berterima kasih karena telah memberikan masukan. Mantan Sekjen PKB itu bahkan menantang memberikan masukan nama.

"Terus siapa? Anda punya masukan? Terima kasih atas masukkannya," kata politisi dari PKB itu.

Imam Nahrawi menegaskan, selain melibatkan Tim Sembilan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan semua pihak. Bahkan pihaknya mengaku mendapatkan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan KIP (Komite Informasi Publik) dan Ombusman," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement