REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Asosiasi Provinsi PSSI Sumatera Utara akan lebih memfokuskan pembinaan pada usia dini, dalam upaya lebih banyak lagi memunculkan bibit-bibit muda berbakat dari daerah itu.
Ketua Umum Asprov PSSI Sumatera Utara, Kamaluddin Harahap, di Medan, Jumat (2/1), mengatakan, pihaknya menyadari bahwa daerah itu memiliki banyak bibit pemain muda yang potensial.
Namun selama ini bibit potensial tersebut belum terasah dengan baik akibat masih kurang intensifnya pembinaan dan masih kurangnya kompetisi sepak bola usia dini.
Atas dasar itu, pihaknya akan mendorong agar PSSI kabupaten/kota di daerah itu untuk lebih banyak lagi menggulirkan kompetisi antar pemain usia dini.
"Kedepan pembinaan usia dini akan jadi fokus kita. Semua kabupaten/kota akan didorong menghidupkan SSB, yang diharapkan jadi cikal bakal lahirnya bibit unggul yang akan diproyeksikan menjadi pemain andalan," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, selama setahun masa kepengurusannya, pihaknya sudah memiliki data base pemain-pemain usia muda yang kualitasnya cukup bagus hasil dari pantauan dari beberapa kejuaraan yang telah digelar daerah-daerah.
Dari data base tersebut, nantinya pihaknya tidak akan kesulitan mencari pemain lagi yang akan dipersiapkan menghadapi beberapa kejuaraan yang akan digelar, baik tingkat regional maupun nasional.
Pihaknya juga merasa bangga karena beberapa waktu lalu sedikitnya ada empat pemain muda, yakni usia 14 dan 17 yang mengikuti seleksi nasional.
"Ini membuktikan bahwa pemain muda kita juga sudah kembali dilirik pusat untuk memperkuat Timnas. Ke depan kami harapkan akan lebih banyak lagi pemain asal Sumut yang berkiprah secara nasional seperti di era 1980 dan 1990-an," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
