Senin 05 Jan 2015 19:53 WIB

Dituding PSSI tidak Memenuhi Kualifikasi Jadi Menpora, Ini Jawaban Imam Nahrawi

Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Antara
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Forum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI menuding Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi provokatif. Forum yang dikomandoi oleh Ketua Umum Asprov DKI Jakarta Gusti Randa meminta presiden RI Joko Widodo, mengganti Imam sebagai Menpora sebelum SEA Games 2015. 

Salah satu alasannya, mereka menganggap Imam tidak memenuhi kualifikasi. Sikap mereka ini dituangkan dalam mosi tidak percaya yang terdiri dari enam poin. Forum Asprov PSSI menyampaikan mosi ini pada Senin (5/1) dalam acara peresmian kantor PSSI di Senayan yang baru direnovasi.

Imam tak tinggal diam. Ia langsung merespons ini dengan mengeluarkan pernyataan resmi kepada awak media yang juga diterima ROL.

Politisi asal Bangkalan ini mengatakan persoalan sepak bola di Indonesia tak sesederhana soal memenuhi kualifikasi atau tidak. Ia mengatakan, kalau mau meragukan memnuhi kualifikasi, ia meminta semua pihak mengarahkan kepada PSSI.

"Sekian lama tak menghasilkan prestasi, apakah itu qualified? Kasus gaji pemain muncul tiap tahun, apa itu qualified? Pengaturan skor muncul terus, apa itu qualified?" kata Imam.

"Hari ini malah website PSSI domain-nya (pssi.org) sudah expired. Jangankan prestasi sepakbola, mengurus website saja tidak bisa. Apa itu qualified? Cobalah cerminnya diarahkan ke diri sendiri dulu, ke PSSI saja dulu," imbuhnya.

Situs resmi PSSI yang tidak bisa diakses pada Senin (5/1).

Ia meminta Forum Asprov PSSI agar tidak berbondong-bondong menyalahkan orang lain. Menurut dia, lebih baik berbondong-bondonglah melakukan introspeksi.

"Jangan seperti gerombolan yang mau saja disuruh ke sebelah sini, supaya kebobrokan di sebelah sana tertutupi. Saya justru mendorong terjadinya perbaikan dalam tata kelola keolahragaan kita, terutama sepakbola, olahraga yang dicintai mayoritas rakyat kita. Di mana letak provokatifnya?" tegas Menpora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement