REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Gelandang asal Jepang yang berseragam Southampton, Maya Yoshida ingin berpikir ulang mengenai waktu pelaksanaan Piala Asia kali ini. Ia mengatakan meninggalkan klub Eropa di tengah musim kompetisi 9-31 Januari 2015 di Australia membawa risiko bagi pemain.
Sebelumnya pemain 26 tahun itu telah menandatangani tiga tahun perpanjangan kontrak dengan klub Inggris itu. Menurut Yoshida, di Eropa saat ini setiap negara memiliki kompetisi yang seang terjadi. Sementara kini ia harus pergi meninggalkan klub selama satu bulan di saat bursa tranfer musim dingin.
"Dalam situasi saya, saya hanya memiliki lebih dari setengah kotrak satu tahun. Untungnya saya bisa memperbarui kontrak itu," kata Yoshida dalam BBC Sport.
Saynganya, menurut dia hal itu tidak terjadi pada rekan setimnya, Keisuke Honda dan Shinji Kagawa. Masing-masing mereka dimiliki klub AC Milan dan Borussia Dortmund yang punya keuangan yang bagus untuk mendapatkan pemain baru. Hal ini dinilainya terlalu berisiko untuk para pemain.
Yoshida sendiri akan memenuhi kemunculannya yang ke-50 bagi tim Samurai Biru jika ia memilih untuk bermain hari ini melawan Palestina. Pun, ia menganjurkan satu solusi yang menurutnya akan lebih pas untuk kebaikan pemain.
Yoshida berpikir waktu yang terbaik adalah dengan menyamakan waktu Eropa. Menurutnya, bermajn dalam turnamen saat musim panas Eropa lebih lebih tidak berisiko.
"Jika sepakbola asia benar-benar ingin meningkatkan dan mengejar sepak bola Eropa atau Amerika Selatan, kita harus berpikir soal situasi ini. Saya tahu itu sangat sulit soal hak penyiaran atau sesuatu yang lain. Tapi saya pikir sekarang waktu terbaik adalah menyamakan waktu dengan Eropa," ujar Yoshida.