REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Pertemuan Irak dan Jepang di Stadion Suncorp, Brisbane, pada Jumat (16/1), akan menentukan tim yang berhak memegang tampuk kepemimpinan di Grup D Piala Asia 2015. Kedua negara memulai Piala Asia tahun ini dengan memetik kemenangan di laga perdananya.
Berbekal kemenangan telak 4-0 atas Palestina pada Senin (12/1) lalu, Jepang diprediksi akan terus memberi tekanan kepada tim lawan, siapapun itu.
Meski Alberto Zacheroni sudah tidak menduduki kursi pelatih usai Piala Dunia 2014 lalu, pelatih baru timnas Jepang, Javier Aguerre, dinilai akan mampu mempertahankan gelar juara yang disabet Jepang pada Piala Asia 2011 lalu di Qatar.
Ya, soal mental tentu tak perlu ditanyakan lagi. Sebab, tim Samurai Biru ini sudah mengangkat tropi Piala Asia hingga empat kali, terbanyak sepanjang sejarah Piala Asia selama hampir 60 tahun berdiri.
Kiper Jepang, Eiji Kawashima merasa percaya diri dengan skuad timnya. Terlebih, mereka adalah peraih gelar juara dalam Piala Asia terakhir empat tahun lalu. "Kami punya banyak pengalaman selama empat tahun belakangan," katanya dalam Goal, Senin (12/1).
Meski begitu, bagi dia, pertandingan perdana selalu berjalan lebih sulit. "Tapi kami mencetak gol lebih dulu sehingga lebih mudah untuk menguasai laga," ujar Kawashima.
Pemain Jepang yang bermain untuk AC Milan, Keisuke Honda, tetap menjadi tulang punggung timnas Jepang. Kerja sama di antara pemain Jepang masih terbangun di semua lini.
Saat melawan Palestina di laga perdana Piala Asia tahun ini, kerja sama lini tengah Jepang telah memberikan kesempatan pada striker tunggalnya untuk mencetak gol kedua dalam pertandingan tersebut.
Apalagi, kerja sama yang apik mereka mampu menekan perlawanan Palestina hingga Palestina tak mampu membalas satu gol sekalipun.