REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Aksi penyerangan terhadap harian satir Prancis, Charlie Hebdo, yang memakan korban jiwa memaksa sejumlah pesepakbola muslim Prancis harus angkat bicara.
Kejadian tersebut membuat pesepakbola Muslim yang tinggal di Prancis merasa tegang. Menurut mereka, serangan tersebut memberikan kesan negatif kepada agama Islam.
Pemain tim nasional Maroko, Youssof Hadji dan adiknya Mustapha Hadji merespon kejadian tersebut. Mereka langsung mengutuk serangan tersebut sehari setelah kejadian. Sebagi seorang Muslim, mereka mengaku sangat kecewa dan merasa hancur.
"Pembunuhan ini tidak ada hubungannya dengan Islam, Islam melarang pembunuhan," ujar Youssof, dilansir dari Pulse.ng, Kamis (15/1). Youssof menegaskan apa yang tertulis di dalam Alqur'an sangat bertentangan dengan apa yang terjadi di Paris.
"Hari ini, jika kamu seorang Muslim, kamu harus menyatakan siapa dirimu,'' kata striker AS Nancy tersebut. ''Oleh karena itu, sangat penting untuk berbicara yang mungkin bisa membuat orang-orang menjadi lebih tenang.''
Pemain sepak bola Prancis yang beragama Islam menunjukkan dukungan untuk korban serangan Charlie Hebdo. Para pemain dan penonton mengenakan kaos seragam dan bergabung dalam sebuah parade.
Akan tetapi Youssof dan pemain lini belakang Montpellier HSC, Abdelhamid El Kaoutari, tidak mengikuti parade tersebut karena ia tidak ingin mencampur adukan politik dengan olahraga.