Senin 19 Jan 2015 08:18 WIB

Duel Dua Raksasa Asia

Rep: Angga Indrawan/ Red: Didi Purwadi
Pemain Timnas Iran melakukan selebrasi usai menjebol gawang Bahrain dalam laga Grup C Piala Asia 2015 di Stadion Rectangular, Melbourne, Ahad (11/1).
Foto: EPA/Joe Castro
Pemain Timnas Iran melakukan selebrasi usai menjebol gawang Bahrain dalam laga Grup C Piala Asia 2015 di Stadion Rectangular, Melbourne, Ahad (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Suncorp Stadium di kota Brisbane bakal menjadi saksi duel raksasa Asia dari Grup C antara Uni Emirat Arab (UEA) menghadapi Iran di lanjutan fase grup Piala Asia 2015, Senin (19/1) sore WIB. Kedua tim sama kuat dengan memetik poin penuh di dua laga terakhir.

UEA sementara menempati posisi pertama dengan enam poin namun dengan catatan unggul jumlah gol dari Iran. Kedua tim sejatinya telah dipastikan lolos ke babak kuarter final.

UEA memang sebelumnya telah diprediksi bakal lolos ke babak gugur. Keperkasaan yang ia lukiskan di dua laga pembuka fase grup, menggulung Qatar 4-1 serta menjinakkan Bahrain dengan skor 2-1, menjawab prediksi semua kalangan. Menghadapi Iran pada laga nanti, sejatinya cuma menegaskan apakah UEA bakal memantapkan posisi puncak klasemen.

Pelatih UEA, Mahdi Ali, menyiratkan timnya bakal tetap menurunkan kekuatan penuh pada laga nanti. Hal itu menepis semua dugaan yang menyebut UEA cukup mengincar posisi runner up demi menghindari lawan selanjutnya, Jepang, yang siap menasbihkan diri sebagai juara Grup D.

"Kami hanya ingin menunjukkan kepada semua orang, kami bermain untuk menang meski siapapun lawannya nanti (di babak selanjutnya)," ujar Mahdi Ali dilansir laman resmi AFC.

Menurutnya, kepastian lolos timnya pada akhir pekan lalu membuat Ali Mabkhout dan kawan-kawan merasa tekanan demi tekanan terlepas dari pundak. Laga menghadapi Iran juga membawa anak-anak asuhnya optimistis kembali meraih poin sempurna.

"Kami akan tetap bermain dengan mental yang sama," tegas Mahdi.

Ambisi serupa juga disampaikan pelatih Iran, Carlos Quieroz. Mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu juga telah menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk tampil tanpa kompromi. Menurutnya, tim terbaik adalah tim yang menganggap semua permainan adalah laga final.

Namun demikian, laga nanti Iran tengah dihadapkan dalam situasi yang kurang menggairahkan. Striker Sardar Azmoun dikabarkan dibekap cedera betis atas penampilan terakhirnya saat mengalahkan Qatar. Azmoun keluar lapangan dan digantikan Reza Ghoochannejhad pada menit ke-62. Namun Quieroz memastikan akan terus memantau perkembangan sang pemain.

Selain kabar cedera, Quieroz sendiri baru saja menerima denda yang harus dibayar karena ulahnya mengkritik kinerja wasit pada pertemuan dengan Bahrain pada beberapa waktu lalu. Quieroz didenda oleh AFC senilai 3.000 dollar AS (Rp 36 juta) bersama dengan Keisuke Honda yang juga didenda 5.000 dollar (Rp 60 juta) atas ulah yang sama.

"Sudah jelas, bahkan jika anda berbicara dengan sopan, dengan hormat, anda tetap tidak berhak untuk berbicara tentang wasit," ujarnya dilansir AFP, Ahad (18/1).

Kendati banyak tekanan, Quieroz diyakini akan tetap membawa Iran keluar sebagai juara Asia. Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, sampai ikut memberi dukungan kepada pelatih asal Portugal tersebut. "Dengan kemampuannya, aku percaya Quieroz akan mengantarkan Iran juara Asia," ujarnya dilansir Tasnimnews.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement